20. Semua baik-baik saja

314 60 73
                                    



Hyperion Tower; (Alur masuk Chapter 6,7,8)

Malam setelah Kim Kai mendapat perintah dari Oh Sehun untuk pergi mencari keberadaan Heaven Realm. Dia mengumpulkan semua satuan dibawah kepemimpinannya, dan menyimpulkan mereka harus segera bergerak. Pertama, karena ini misi ini bukan hal mudah. Kedua ini pasti akan memakan banyak waktu. Yang ketiga, dia malas dengan misi yang panjang.

Setelah melewati diskusi yang panjang selama sia g dan sore akhirnya, Kim Kai memutuskan Grey tangan kanannya pergi dengan bawahannya untuk melihat kembali reruntuhan lama bangunan Heaven Realm, guna mencari petunjuk baru atau petunjuk yang sudah terkubur lama disana.

Sedangkan dirinya, disini sekarang, di klub mewah yang ada di gedung The Hyperion Tower. Menyapu rambutnya kebelakang, dia berjalan dengan angkuh sendirian tanpa ditemani siapapun. Kemeja hitam tanpa tiga kancing teratas dan jas hitam mewah melekat ditubuh atletisnya. Banyak wanita-wanita muda dan cantik menyapa dan mencoba untuk bergabung bersamanya. Tetapi dia menolak, dia hanya ingin sendirian sekarang.

Mengambil sofa mewah yang berada ditengah-tengah, dia menatap lurus pada orang-orang yang menari dilantai dansa. Diantara kerumunan dia merasa banyak kesepian yang tiba-tiba masuk dalam dirinya. Dia ingat beberapa tahun lalu di Hawai, sebelum kematian kedua orangtuanya, dia bertemu gadis yang menyenangkan, mereka bahkan menjalani hidup yang menyenangkan selama dua tahun setelah kembali ke korea. Setelah kejadian delapan tahun lalu, dia kehilangannya. Tidak hanya dia kehilangannya, dia kehilangan semuanya. Tidak ada kehangatan, tidak ada cinta. Dia sendirian.

Seorang pelayan datang, menawarinya beberapa botol minuman. Karena dia tidak bisa terlalu mabuk, dia hanya mengambil satu anggur merah. Tidak lama seseorang yang dia tunggu kehadirannya datang.

Gadis yang selalu di balut gaun atau apapun pakaian berwarna merah memasuki klub dengan dua pria berotot dibelakangnya. Rubby Jane.

Rubby Jane berjalan dengan sangat elegan, ketika dia melihat Kim Kai duduk sendirian sudut bibirnya terangkat. Tanpa diminta dan diperintah, dia berjalan untuk menyapanya. Kim Kai memiliki tempat tersendiri di hatinya terlepas dari apapun yang terjadi diantara mereka. Dia selalu tertarik pada pria ini seja awal, sayang sekali mereka tidak akan pernah bisa bersama.

Duduk di sofa di hadapannya, Rubby Jane melipat kakinya dan menaruh tangan dipilihnya, "Sudah sangat lama Tuan muda Kim,"

Kim Kai mengangkat pandangannya dari tangan yang memutar-mutar sisian gelas. Melihat Rubby Jane menghampirinya sendiri tanpa diminta dia menyeringai. Tetapi dia tidak mengatakan apapun, dia mengambil gelas anggurnya dan menegak sekali anggur merah yang sangat memuaskan dahaganya.

Rubby Jane mengangkat sebelah alisnya karena merasa diabaikan, "Sepertinya kau tidak merindukanku?"

Menaruh gelasnya, Kim Kai menatapnya dengan menggoda, "Kau mau?" Tawarnya sambil menyodorkan gelasnya.

Tertawa, Rubby Jane meluruskan Kakinya dan bersandar ke sofa, dia menatap Kim Kai dengan tatapan menggoda yang sama dengan saat mereka pertama kali bertemu. "Terakhir kita minum bersama itu tidak berakhir baik. Aku takut ini juga akan berakhir tidak baik."

Meskipun dia berkata seperti itu, dia tetap menuangkan anggur untuk Kim Kai dan untuknya di gelas yang baru.

Tindakkannya membuat Kim Kai tertawa. Setelah mengetahui dia anggota Black Jack, kata manis yang pernah Kim Kai sempatkan untuknya hilang. Dia mencondongkan tubuhnya dan menyeringai padanya, "Apa yang tidak akan berakhir baik?"

Mr. Sunshine Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang