31.

263 55 98
                                    

Mentari mulai menyingsing, di bed sofa yang menghadap ke lautan luas, Oh Sehun duduk dengan Luhan yang menaruh kepala kecilnya di pangkuannya. Dia membelai lembut kepala kecil itu, mereka menyaksikan matahari yang terbit dengan warna yang luar biasa indah.

Luhan sangat terpesona oleh pergantian waktu dari langit yang gelap menuju terbitnya matahari di laut ini, mengusap baby dengan lembut dia tersenyum. "Oh Sehun, aku rasa aku punya satu nama untuk baby sekarang?"

"Bukankah kamu bilang ingin menamai anak kita seperti nama idol mu?" Ejeknya.

Dia satu hari, tepatnya satu hari setelah mereka menikah, istrinya mulai mencemaskan banyak hal termasuk nama baby mereka. Dan kepala kecil ini, bersikukuh ingin memberikan nama idol yang dia sukai untuk baby.

Luhan tertawa, "Kamu cemburu."

"Aku tidak cemburu," jawab Oh Sehun."Untuk apa aku cemburu, Jika nama Oh akan tetap menjadi nama depan baby?"

Luhan membalikan tubuhnya terlentang dan menatap Oh Sehun. "Bagaimana jika aku mau memakai nama Jo?"

Menunduk, Oh Sehun mengecup sebentar bibir istrinya. "Tidak masalah, selama itu bukan nama orang lain."

Luhan senang, dia menarik leher Oh Sehun untuk menciumnya. "Oh Sehun, aku sangat bahagia."

"Aku juga."

"Luhan, bagaimana jika kita berbulan madu?"

Mata Luhan melebar, "Kau serius?"

Oh Sehun mengangguk dan tersenyum. "Kau melewati banyak hal selama kehamilan awalmu, aku ingin menebusnya dengan membuat kamu bahagia."

"Baik! Baik!" Jerit Luhan. "Kemana kamu ingin berbulan madu?"

"Kemanapun kamu mau,"

Luhan menatap Oh Sehun dengan mata berbinar. "Bagaimana dengan mengarungi Lautan?"

Dengan latar belakang matahari terbit, tampilan Luhan sangat luar biasa cantik saat ini.

"Apapun yang kamu mau." Jawab Oh sehun.

"Aaahhhkk!" Luhan menjerit lagi sambil memeluk leher suaminya dengan bahagia. "Oh Sehun, Aku mencintaimu!!"

Dibelakang mereka Kakek Jo yang kebetulan lewat tersenyum mendengar obrolan kecil itu. Dia berharap semoga kebahagian selalu menyertai cucunya untuk selamanya.

Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di dermaga sebuah pulau pribadi. Lima mobil Mercedes Benz G63 S hitam terparkir dengan rapih. Mereka disini untuk menjemput mereka, selain ada lima mobil mewah itu, dua ambulance juga datang. Kim Kai yang belum sadarkan diri dan Lay Zhang dibawa ke masing-masing ambulance, untuk Byun Baekhyun ada satu mobil Van mewah yang akan mengangkutnya.

"Bagaimana keadaan Kim Kai?" Tanya Oh Sehun pada Kakek Jo.

"Semakin baik, malam kemarin dia bahkan sempat merespon dengan menggerakkan jarinya."

Oh Sehun mengangguk, "Kakek, terimakasih."

Kakek Jo melambaikan tangannya, "Itu bukan apa-apa!"

Lima mobil mewah dari dermaga beriringan menuju sebuah rumah mewah di pinggir pantai. Sudah ada satu jet dan satu helikopter yang terparkir di atap gedung dan landasan darurat. 

"Save island milik Kakek Jo." Kata Luhan, "Jika kamu jadi di Maps dan peta, dia tidak akan ada. Kakek menaruh semacam teknologi, yang menyembunyikan pulai ini agar tidak terdeteksi satelit."

Dia kemudian menunjuk kesalahan satu menara dengan kaca patri yang cantik, "Itu kamarku, khusus untukku. Setiap kali Kakek menjalani misi, aku selalu dibawa kerumah ini!"

Mr. Sunshine Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang