❄' 𝙺𝚊𝚋𝚊𝚛.¹⁹

52 13 0
                                    

༺𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 ❆ 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔༻

Awal pagi yang indah, sang mentari menampakkan sinarnya diplanet ini. Kicauan burung yang terdengar bak alunan musik dipagi hari. Gadis biru kita bangun dari tidurnya, ia segera bersiap siap karena hari ini adalah hari dimana ia mengikuti olimpiade.

Tekadnya dipersiapkan diselingi dengan do'a disetiap katanya. Ia berangkat kesekolahnya terlebih dahulu karena nantinya ia akan diantar langsung oleh pihak sekolah. Tak lupa pesan pesan dari keluarganya.

"Dapatkan juara pertama."

"Kau harus menang bagaimanapun caranya."

"Semangat Ice! Kakak yakin kau pasti bisa!"

"Nenek dan kakek akan selalu mendoakan mu dari sini."

Itulah kata-kata yang terlontar dari keluarganya. Kata-kata itu masih terus terngiang-ngiang dalam batinnya. Hari ini adalah hari pertama ia diikut sertakan oleh sekolahnya. Hari ini juga ia harus bisa meraih dan mencetak prestasi itu.

Seseorang menepuk pelan pundaknya lalu berbisik. "Semangat." Ia tersenyum lalu menganggukinya juga membalas ucapan tersebut. Tak berapa lama kemudian ada tangan yang merangkul mereka dari belakang.

"Good luck," pesannya. Setelah menyampaikan itu sosok itu pergi. "Semua peserta olimpiade harap berkumpul kemari!" Guru kepala pembimbing menginstuksikan agar para peserta olimpiade berkumpul.

"Para peserta bisa berkumpul dengan guru pembimbing mereka masing-masing." Perintah tersebut mendapat anggukan dari para siswa. "Sampai jumpa, dan jangan lupa semangat!" Sosok berkacamata itu melambai lalu ikut berkumpul dengan anak anak olimpiade IPA lainnya.

"Kau juga ...." Gadis ini berujar lirih, lalu pergi untuk berkumpul ke guru pembimbingnya.

༺❆༻

Akhirnya waktu olimpiade selesai, kini hanya tinggal menunggu hasil akhir. Kuakui soal yang dilombakan tidak terlalu susah tapi tidak juga gampang. Semoga saja mendapatkan hasil yang terbaik, mengingat ini olimpiade antar daerah, banyak anak anak pintar pula yang diikut sertakan.

Paling tidak dapat juara tiga atau harapan kumohon, dibawah itu aku bisa saja dimarahi. "Ice! Kemana saja kau?" Sontak aku menoleh, ternyata itu anak lain dari kelasku yang diikutan olimpiade. "Maaf hanya berkeliling."

"Ayo! Kotak konsumsimu ada disana, dan pengumuman akan segera dibacakan!" Ia langsung menarikku pergi dari sana. Pengumuman sudah selesai? Aku harap hasilnya memuaskan ....

Aku duduk dikursi tepat disebelahnya. Ya itu karena kami satu sekolahan dan tak boleh terpisah terlalu jauh. Guru pembimbingku juga ada disebelahku. Mc menaiki panggung acara. Ia menyapa para penonton dengan ramah sebelum ia mengumumkan hasil olimpiade para peserta.

Siapapun tolong ingatkan Mc itu agar segera mengumumkan hasil lombanya. Jantungku dari tadi sudah berdegup kencang, keringat bercucuran, hanya berharap agar tidak sesak. Aku mengantuk, tapi tidak bisa tidur dengan keadaan seperti ini.

Tuk

"Auch." Aku meringis, seseorang disebelahku mengetuk pelan kepalaku. "Jangan tidur." Setelah mengatakan itu ia kembali memperhatikan Mc acara. "Iya," balasku. Batinku masih tetap mengucap doa, semoga bisa berada diurutan pertama, walau rasanya tak mungkin.

"Dapatkan juara pertama."

"Kau harus menang bagaimanapun caranya."

"Semangat Ice! Kakak yakin kau pasti bisa!"

❄✧.*𝔇𝔯𝔢𝔞𝔪 .*✧❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang