28.

2K 81 0
                                    

Sabrina mengerucukan bibirnya dan alisnya itu menukik semakin dalam saat melihat suaminya itu. Jaehyun masih tetap tidur tengkurap dengan tubuh telanjangnya yang hanya bagian bawah tertutupi oleh selimut. Itu saja Sabrina yang menutupinya. Lelaki itu sudah ia minta untuk bangun dari tadi, namun tak mendengarkannya.

Ia baru saja kembali dari memesan makanan. Sebenarnya bisa saja ia memesan hanya dengan menelepon, tapi Sabrina ingin sedikit berjalan-jalan. Ia bahkan berjalan sedikit memutar agar memakan waktu lebih lama tapi ternyata suaminya itu belum bangun juga.

Sabrina berjalan mendekati Jaehyun, "Jaehyun kenapa belum bangun juga?" ucapnya tetap tenang, padahal ia sudah ingin marah sekali. Tapi kasihan juga, suaminya itu jelas sangat kelelahan. Dan Sabrina sendiri tau, jika tak bekerja, Jaehyun akan bangun sangat siang. Tapi hari ini mereka sudah ada rencana akan ke Kamari Beach.

Jaehyun bahkan tak terusik sama sekali. Sabrina menghela nafas jengah. Wanita itu naik ke atas ranjang, berusaha membalikkan tubuh Jaehyun. Hal itu berhasil membuat Jaehyun sedikit terusik, "Kenapa sayang?" tanya nya dengan mata yang masih tertutup.

"Bangunnnn" kini Sabrina berusaha keras mengubah posisi Jaehyun menjadi duduk.

Lelaki itu baru menyadari apa yang di lakukan istrinya. Jaehyun terkekeh gemas lalu membantu istrinya itu untuk mendudukkan dirinya. Sabrina memberikan tatapan sinis pada Jaehyun yang kini juga menatapnya.

Jaehyun tersenyum. Tangannya bergerak merapikan rambut yang menutupi sebagian wajah istrinya, "Maaf sayang, aku benar-benar mengantuk"

"Kita jadi ke pantai atau tidak?"

"Tentu saja jadi. Setelah sarapan kita berangkat. Aku akan memesan sarapan—"

"Aku sudah memesannya sambil berjalan-jalan tadi" potong Sabrina yang masih kesal dengan Jaehyun. Bahkan suaminya itu ternyata tidak mendengarkan dirinya saat berpamitan akan keluar untuk memesan makanan.

"Sendirian?" tanya Jaehyun kaget

"Tidak, saat di restoran tadi aku bertemu dengan lelaki tinggi. Katanya dia dari Canada dan sedang liburan sendiri disini. Jadi kami berjalan-jalan sedikit sampai ke pondok masing-masing. Pondoknya tak jauh dari sini. Selisih empat pondok dari kiri" bohong Sabrina. Wanita itu ingin mengerjai Jaehyun.

Wajah datar Jaehyun tunjukkan sedari tadi. Mulai dari Sabrina menyebutkan 'lelaki tinggi' itu. Padahal wanita itu tak bertemu dengan siapa pun. Ia hanya berpapasan dengan orang yang menyewa pondok di samping mereka, itu pun sepasang suami istri sama seperti mereka.

"Kita tidak jadi ke pantai. Aku mengantuk, hanya ingin tidur" ucap Jaehyun sinis. Langsung kembali merebahkan tubuhnya, lelaki itu bahkan membelakangi Sabrina.

Sang pelaku tersenyum puas, "Baiklah, kalau begitu aku akan berjalan-jalan lagi. Mungkin akan ada lelaki lain lagi yang mau menemaniku" ucapnya dengan nada menyindir.

Lelaki itu langsung membalikkan tubuhnya, "Sayanggggg" rajuk nya.

Sabrina tersenyum gemas, "Tidak Jaehyun, aku bercanda" ia mengelus lembut rambut tebal Jaehyun.

Sekarang Jaehyun yang mengerucukan bibirnya, "Bohong! Pasti tadi benar-benar bertemu dengan lelaki tinggi itu kan?"

"Ya memang benar, pelayang restoran, dia tinggi" kali ini Sabrina berkata yang sebenarnya.

"Sayanggg aku seriussss"

"Aku juga serius sayanggggg" Sabrina menekan kedua pipi Jaehyun. Membuat lelaki itu terlihat semakin menggemaskan.

"Dia hanya tinggi, tidak tampan sepertimu" Sabrina menunduk, memberikan kecupan singkat pada hidung mancung Jaehyun.

Jaehyun tetap dengan wajah datarnya. Lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk kembali, "Sungguh? Tidak berjalan-jalan ditemani lelaki tinggi itu kan?"

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang