Pagi ini, ibu hamil yang tinggal menghitung hari saja untuk melahirkan itu sedang sibuk di dapur. Sabrina tengah menyiapkan sarapan untuk sang suami, tanpa bantuan siapapun. Benar–benar bibi Park dan sekitar empat maid yang biasanya bertugas untuk memasak hanya memperhatikan sang Nyonya. Sekalinya mereka menawarkan bantuan atau mendekat sedikit pun, Sabrina langsung melarangnya.
Tenang saja, Jaehyun masih terlelap. Akhir–akhir ini mereka semakin rajin. Semalam keduanya baru selesai sekitar pukul satu pagi. Namun jika suaminya tau pun, Sabrina tak masalah sama sekali. Ia ingin lebih banyak bergerak, karena belakangan ini ia sedikit malas. Lihat saja, pasti setelah ini sampai sore kegiatannya hanya makan, menonton tv, bermain dengan dexter, begitu saja.
"Biar saya ambilkan Nyonya" bibi Park hendak membantu Sabrina yang terlihat kesulitan mengambil penggorengan yang ada di laci bawah.
Sabrina langsung mengisyaratkan bibi Park untuk berhenti dengan tangannya, "Aku bisa bi, tenang saja" ucapnya dengan ramah.
"Sudah pukul tujuh, sebentar lagi Tuan akan bangun. Sebaiknya kami bantu saja Nyonya" tawar bibi Park lagi. Tentu, bibi Park takut dirinya dan para maid dimarahi habis–habisan oleh Jaehyun.
Sabrina tersenyum, "Baiklah, hanya bantu buatkan teh untuk Jaehyun. Aku akan melanjutkan memasak sendiri"
Bibi Park hanya bisa menghela nafas berat. Ia pun menuruti perkataan Sabrina. Akhirnya Bibi Park menyuruh para maid untuk melanjutkan pekerjaan lainnya.
"Sebentar lagi, Bibi pasti akan merindukan aku berada di dapur" ucap Sabrina, sedikit sedih sebenarnya.
"Nyonya wanita kuat, pasti akan lebih cepat pulih. Saya yakin itu, lagi pula Tuan juga akan memberikan perawatan terbaik untuk Nyonya. Tuan Jung tak akan membiarkan Nyonya sakit terlalu lama"
Bukan tidak disangka, tapi Sabrina sudah menduganya. Ia akan melakukan operasi caesar pada tanggal 16 minggu depan. Memang sedikit awal dari perkiraan sebelumnya. Bayi yang ada di kandungannya ini benar–benar bergerak sesuai dengan dugaan Sabrina, jadi ia harus melakukan operasi caesar.
"Benar, dan pasti Bibi akan lebih aku repotkan"
"Tak apa Nyonya, sudah tugas saya juga. Sudah lama sekali tak ada anak kecil, semua pasti berbahagia"
Sabrina mengulas senyum manis. Akhirnya ia selesai dengan memasak sarapan untuk suaminya pagi ini. Ia meminta Bibi Park untuk mengurus sisanya. Kini Sabrina akan membangunkan suaminya itu. Padahal ia sudah menunggu Jaehyun datang dengan sendirinya, sudah rapi dengan setelan kantor. Namun, ternyata suaminya itu masih setia memejamkan matanya. Tubuh telanjang yang hanya tertutup oleh selimut sebatas pinggang itu, Jaehyun tidur dengan posisi tengkurap.
Sabrina menghela nafas jengah. Benar–benar semakin tua semakin manja. Ia mendekat ke arah ranjang. Mendudukkan dirinya dengan perlahan di tepi ranjang.
"Jaehyun ayo bangun, ini sudah hampir pukul delapan" ia sedikit menggoyang–goyangkan tubuh sang suami.
Lelaki itu menggeliat tak nyaman. Oke, suaminya sudah bangun. Meskipun lelaki itu belum membuka mata sepenuhnya, Sabrina sudah yakin bahwa Jaehyun telah tersadar dari tidurnya karena suaminya itu mulai menggerayai bagian bawahnya sendiri. Memang mesum, tak usah kaget.
Ia hanya menggeleng–gelengkan kepalanya. Sabrina bangun dari sana menuju walk in closet untuk menyiapkan setelan kantor Jaehyun.
"Lekaslah mandi, sarapanmu sudah siap" teriaknya. Jaehyun tak juga bergerak dari tempat tidur.
Saat Sabrina hendak menghampirinya, Jaehyun yang telanjang bulat itu berjalan dengan langkah yang gontai. Ini sudah biasa sebenarnya, hanya saja tak pernah ditunjukkan untuk kalian. Lelaki itu mendekati istrinya terlebih dahulu. Langsung mengecup dahi Sabrina, satu tangan Jaehyun pun mengusap lembut perut besar istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Jung
RomanceJaehyun x Sabrina 🔞🔞🔞 "Saya mau susu kamu" "Kalo saya ajak kamu nikah, kamu mau?" "Bercintalah denganku Jung" "Aku mencintaimu"