35. quarrel 2

1.6K 101 27
                                    

Tak terasa, usia kandungan Sabrina sudah menginjak di 13 minggu. Perut wanita itu sudah sedikit membuncit. Suaminya itu jadi semakin gemas, setiap malam Jaehyun akan bermain dengan sang anak. Jaehyun akan langsung mengangkat baju sang istri sebatas dada untuk bermain dengan anaknya. Lelaki itu akan terus mengelus perut Sabrina hingga tertidur. Jaehyun masih terus mengunjungi anaknya tentu saja, namun sudah tak begitu sering.

Istrinya sendiri juga sering kali menolak, Jaehyun sudah tak heran. Sabrina sama sekali tak mengalami morning sickness, Jaehyun yang mengalaminya. Suaminya itu sering sekali harus tetap di rumah karena badannya yang lemas. Jaehyun akan merasakan pusing dan mual yang hebat. Sabrina bahkan sampai tak tega melihat wajah pucat Jaehyun hampir setiap hari, beruntung suaminya itu sangat pengertian. Jaehyun bahkan akan tersenyum setelah memuntahkan isi perutnya. Lelaki itu akan berkata, 'Baby begitu menyayangimu, sayang. Dia tidak ingin kamu sakit, dia memang anakku'

Untung saja akhir-akhir ini Jaehyun sudah jarang mengalami morning sickness, mungkin lelaki itu hanya mengeluh pusing namun tidak dengan mual lagi. Saat ini lelaki itu tengah mengancingkan kemejanya, bersiap untuk pergi ke kantor. Sabrina? Jaehyun membiarkan istrinya untuk tidur lebih lama. Wanita itu pasti masih kelelahan, mereka baru selesai pukul tiga tadi.

Setelah selesai, Jaehyun kembali mendekat ke arah kasur. Istrinya itu masih setia terlelap, bahkan mulut Sabrina sedikit terbuka. Lelaki itu sedikit membenarkan selimut untuk menutupi tubuh polos sang istri. Ia mendekat memberikan kecupan manis pada dahi Sabrina.

"Aku berangkat, baby tolong hari ini jangan nakal, Daddy ada rapat penting" bisiknya sambil mengelus perut sang istri.

Jaehyun berjalan keluar kamar sekarang. Ia sudah berpesan pada Bibi Park untuk tidak memperbolehkan siapapun masuk ke kamar. Hanya jaga-jaga kalau ada maid yang ingin membersihkan kamar, mereka tidak selancang itu sebenarnya.

Sesampainya di kantor Jaehyun langsung di sambut oleh Doyoung dan berkas-berkas memusingkan yang di bawa oleh sekretarisnya itu.

"Rapat akan di mulai pukul sembilan. Boss baik-baik saja kan pagi ini, tidak pusing?" tanya Doyoung memastikan. Jika pusing lelaki itu akan segera mencarikan obatnya.

"Tidak kau santai saja, akhir-akhir ini sudah berkurang. Bawakan aku kopi saja, mataku sedikit berat"

Doyoung langsung tersenyum mendengarnya, "Boss lain kali harus tau waktu ya. Kasihan istri juga"

Jaehyun langsung mendongak menatap Doyoung, "Ingin ku potong gaji mu?"

"Tidak, maaf" segera mengambil kembali berkas-berkasnya, Doyoung membungkuk sopan dan berjalan cepat keluar dari ruangan Jaehyun. Doyoung tidak mau ambil resiko.

•••

Tepat pada pukul sepuluh Sabrina membuka matanya. Wanita itu melakukan sedikit peregangan sebelum mendudukkan tubuhnya dan bersandar pada headboard. Ia melirik jam yang ada di nakas. Kedua matanya membola, pukul sepuluh dan ia baru bangun.

"Ahhh aku terlalu lama tidur" gumam nya.

Sabrina segera meraih ponselnya yang ada di nakas. Ia akan menelepon Jaehyun sekarang. Sudah di panggilan yang ketiga, Sabrina baru ingat jika suaminya itu ada rapat pagi ini.

"Astaga, dia kan ada rapat. Aku kirim pesan saja" monolognya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang