Sabrina terus memegangi dadanya dan mengambil nafas dalam. Di samping nya ada Gina dan Joy yang terus menenangkannya. Sedari tadi Sabrina tak henti-henti bergerak gusar, menoleh ke sana dan kemari. Sambil beberapa kali melihat jam lewat ponselnya.
Joy menggenggam tangannya, "Tenang saja, memang sebelum nya ini lebih tegang tapi saat kau sudah berhadapan dengan Jaehyun nanti rasanya akan sangat tenang. Semua akan berjalan dengan lancar" ibu hamil itu memberikan kata-kata penenang.
Joy ini juga salah satu temannya di perusahaan. Belakangan ini memang jarang sekali terlihat. Wanita itu sudah menikah sejak lima bulan yang lalu dan sekarang sedang mengandung anak pertamanya. Gina ini masih sendiri, entahlah banyak yang berkata bahwa dia dekat dengan Doyoung.
"Benarkah? Aku takut jika nanti akan salah mengucapkan janji suci. Oh sungguh, aku gugup sekali"
Gina tersenyum. Tangannya ikut menggenggam tangan Sabrina, "Tidak akan, tatap Jaehyun nanti, kau akan merasakan ketenangan darinya"
Sabrina menatap keduanya bergantian, "Kalian seperti ibu-ibu saja"
"Hey aku memang akan menjadi seorang ibu, kita semua akan jadi seorang ibu nanti" ucap Joy sembari mengelus perutnya yang sudah sedikit terlihat.
Pintu terbuka membuat mereka bertiga menoleh secara bersamaan ke arah suara. Ternyata itu adalah Yoona. Wanita berumur itu terlihat sangat cantik dengan gaun berwarma cream cerah. Ternyata ia tidak sendiri, Jeno ada dibelakangnya. Lelaki itu mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan dasi kupu-kupu yang terpasang indah.
"Lihatlah menantu ku ini Jeno, cantik sekali kan?" ucap Yoona langsung memuji
"Dia kakak ku ibu"
Yoona melirik, "Menantu ku"
Ketiga wanita yang sudah disana hanya tersenyum sambil memperhatihan mereka, "Ada apa ibu, apa acara sudah mulai?" tanya Sabrina
"Eum, kami kemari untuk menjemputmu. Lebih tepatnya Jeno, aku hanya mengantarnya. Dia malu berjalan sendiri kemari, banyak sekali gadis cantik diluar sana" sindir Yoona. Jeno memang sedari tadi terus merengek karena Yoona tak mau mengantarnya, beralasan bahwa wanita itu ingin menunggu Sabrina disana.
"Aku takut mereka menculikku nanti" guraunya
Yoona memutar bola mata malas, "Bohong, dia tadi berkata 'ibu harus ikut denganku, mereka pasti akan mengira jika ibu kekasihku jadi tidak akan menggodaku. Ibu kan sangat cantik' begitu katanya" jelas Yoona dengan ekspresi wajah di buat semirip mungkin dengan Jeno tadi.
Sabrina, Gina, dan Joy tertawa mendengarnya. Yoona juga sangat menggemaskan dengan ekspresi seperti itu, benar memang wanita itu masih terlihat seperti berusia tiga puluh tahun. Padahal tahun ini, ia akan berusia lima puluh satu tahun.
"Ibuuu~" rengek Jeno dengan bibir mengerucu
"Haha sudahlah kita lanjutkan nanti, sekarang antar kakak mu dulu sana. Jaehyun, calon suami nya itu sudah menunggu"
Jeno mengangguk dan segera mendekati kakaknya, "Mari nyonya, tuan sudah menunggu anda" ia membuat gestur tubuh sopan, dengan tangan yang sudah siap untuk di gandeng. Sabrina berdiri, menggandeng lengan kiri Jeno.
"Kalian jangan berangkat dulu, aku akan kembali dan menunggu kalian disana ya? Tunggu dua menit saja" Yoona berjalan cepat supaya mereka tidak menunggu terlalu lama.
Menuruti Yoona, mereka baru keluar setelah dua menit. Di depan pintu Sabrina mengeratkan gandengannya membuat Jeno serta Joy dan Gina di belakang mereka berhenti berjalan.
"Ada apa?" tanya Jeno takut-takut
Sabrina menggeleng, "Aku sangat gugup Jeno, tanganku gemetar"
Jeno segera meraih tangan sang kakak, dan benar saja itu memang sedikit gemetar dan dingin, "Kakak tenang saja, aku disini, bergandengan dengan erat. Dan disana nanti akan ada hyung Jaehyun, kami semua ada bersamamu, tenang saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Jung
Storie d'amoreJaehyun x Sabrina 🔞🔞🔞 "Saya mau susu kamu" "Kalo saya ajak kamu nikah, kamu mau?" "Bercintalah denganku Jung" "Aku mencintaimu"