32. Pregnant

1.7K 96 4
                                    

Sabrina bersandar pada dada bidang sang suami yang tak terbalut apapun. Tangan lelaki itu pun tak henti-hentinya memberikan belaian lembut pada kepala sang istri. Malam yang selalu mereka tunggu, malam saat weekend. Memang mereka hampir melakukannya setiap malam, namun saat weekend itu berbeda. Jaehyun akan memilih untuk menginap di apartemen agar mereka lebih nyaman.

Saat ini mereka berdua sudah berada di kamar utama. Dengan keduanya yang sudah berada di atas ranjang dan menonton televisi dengan sedikit pembicaraan malam ini.

"Ingin jalan-jalan besok?" tanya Jaehyun membuka pembicaraan. Sepertinya istrinya itu sudah mulai mengantuk, karena wanita itu diam saja sedari tadi.

"Belanja ya?" tangan wanita itu sedang bermain dengan otot perut Jaehyun

"Sure, ingin kemana lagi?"

"Tidak ada"

Sepertinya dugaan Jaehyun benar, istrinya itu mulai mengantuk. Wanita itu menjawab dengan singkat dan nada bicara yang malas.

"Kamu mengantuk?" tanya Jaehyun memastikan.

Namun wanita itu menggeleng. Sabrina mendongak menatap Jaehyun, "Aku ingin permen kapas" bibir wanita itu mengerucu gemas.

"Sayang, ini hampir tengah malam, ingin membeli permen kapas dimana?"

Bukan sedikit heran lagi, tapi Jaehyun benar-benar heran. Biasanya juga istrinya itu lebih memilih es krim daripada permen kapas, kenapa sekarang malah menginginkan itu.

"Aku ingin sekali, sungguh. Apa tak ada yang menjualnya sekarang?" wanita itu mengubah posisinya. Ia duduk menghadap Jaehyun yang tetap pada posisi tidurnya.

"Besok ada, kita beli permen kapas besok ya"

Wanita itu tak marah, namun sedih. Terlihat dari wajahnya, Sabrina seperti akan menangis.

Jaehyun ikut duduk menghadap istrinya, "Sayang"

Sabrina menatapnya dengan wajah memelas. Bibirnya yang melengkung kebawah dengan sedikit mengerucu, Jaehyun ingin sekali menyerangnya. Wanita itu perlahan menyandarkan kepalanya pada dada Jaehyun.

"Aku ingin tidur" ucapnya lirih.

Lelaki itu memberikan usapan lembut pada kepala Sabrina, "Tidak enak badan ya?"

"Pusing" jawab Sabrina lemas.

Jaehyun langsung kembali merebahkan tubuh sang istri. Ia pun ikut berbaring dan langsung membawa Sabrina kedalam dekapannya, "Tidurlah sayang" ia terus mengusap usap lembut kepala Sabrina hingga wanita itu terlelap. Jaehyun mengecup lembut dahi Sabrina sebelum ikut memejamkan matanya.

•••

Pukul dua pagi, tiba-tiba saja Sabrina terbangun. Perutnya terasa mual dan pusing di kepalanya semakin menjadi. Ia berusaha keras untuk duduk, perlahan mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu. Sabrina berjalan masuk ke kamar mandi dengan sedikit tertatih dan terus memegangi kepalanya. Berpegangan pada tepi wastafel, kepalanya menunduk, ia memuntahkan isi perutnya.

Jaehyun terbangun, ia mendengar itu, suara istrinya dari kamar mandi. Karena panik ia langsung bangkit dan menuju kamar mandi. Melihat istrinya yang tengah terduduk lemas di lantai dengan mata terpejam serta rintihan kecil, Jaehyun segera mendekatinya.

"Sayang!!"

"Kepalaku sshhh pusing" Sabrina mencengkeram kuat rambutnya.

Jaehyun yang sudah sangat panik langsung menggendong istrinya ala bridal. Ia berjalan keluar dari kamar mandi. Sedikit kesusahan saat meraih kunci mobilnya.

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang