43. ‼️🔞

1.2K 39 3
                                    

Sabrina tersenyum kecut, ia sudah selesai masa nifas. Sebenarnya ia juga merindukan Jaehyun, sungguh. Namun, entah mengapa ia begitu takut suaminya itu akan menjadi sangat brutal. Ia sudah sangat membayangkan bagaimana liarnya Jaehyun saat tau ia sudah selesai nifas.

Bagaimana tidak? Sudah hampir dua bulan Jaehyun tidak memasukinya. Ia juga merasa suaminya itu sedikit bosan dengan blowjob nya. Dan Sabrina juga tersiksa akan hal itu.

"Aku tak akan memberi taunya, biarkan dia tau sendiri. Oke, biarkan Jaehyun tau sendiri"

Ia mengenakan handuknya dan segera keluar dari kamar mandi. Segera berganti baju karena ia harus bergantian dengan sang suami untuh mengasuh Joochan. Setelah selesai semua, ia menghampiri Jaehyun dan Joochan yang tengah berada di balkon kamar.

"Kemari sayang, Daddy pasti lelah"

Sabrina mengambil alih gendongan Joochan, "Kau bisa mandi sekarang".

Jaehyun mengecup manis pucuk kepala sang istri, "Wangi sekali istriku".

"Aku mengganti shampoo ku, kau menyukainya?", saat berbelanja kebutuhan Joochan kemarin Sabrina sekalian berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Jaehyun mengangguk, "Tapi aku tetap lebih suka aroma vanilla mu sayang".

"Yahh, tau seperti itu tidak ku ganti", sesalnya. Sabrina ini memang selalu lebih mementingkan kepuasan Jaehyun daripada dirinya sendiri. Karna menurutnya jika Jaehyun puas dia akan mendapat nilai plus tersendiri.

Lelaki itu tersenyum lembut, "Tidak apa-apa sayangku, kamu tetap wangi dan cantik tentu saja", kecupan manis ia daratkan pada bibir tipis sang istri.

"Ish sudahlah, mandi sana Daddy"

"Okay Mom, Dad mandi dulu baby jangan merepotkan Mom ya", ia pun memberikan kecupan lembut pada sang putra sebelum melenggang pergi memasuki kamar mandi.

"Tampan sekali anak Mommy, Jojo tampan tapi mirip Mommy, hihihi", gumamnya gemas. Ini jadinya yang gemas Joochan atau Sabrina?

~

Selesai dengan mandinya, Jaehyun mengambil handuk kecil yang ada di laci bawah wastafel. Pergerakannya terhenti saat ia hendak menutup kembali laci tersebut. Entah ini memang sedikit aneh, tapi Jaehyun rasa kemarin sore pembalut khusu nifas milik Sabrina itu tersisa utuh satu pack, dan hari ini pun sama. Sabrina belum membuka satu pack itu, masih tetap utuh.

Jaehyun menyipitkan matanya dan alisnya yang sedikit mengerut, "Apa dia sudah selesai?"

Ia beralih ke tong sampah yang tepat berada di samping wastafel. Dan ya, tak ada bekas bungkus kemasan dari pembalut itu. Jaehyun tersenyum lebar.

"Tapi tunggu, kenapa dia tak memberi tauku tadi?" monolognya. Yang kemudian ia menyeringai, sepertinya istrinya itu memang sedang merahasiakan hal tersebut dari Jaehyun.

"Awas saja ya kamu Mom".

Keluar dari kamar mandi, dia langsung segera memakai boxer. Fyi, Jaehyun benar-benar hanya mengenakan boxer. Ia langsung menghampiri sang istri yang ternyata tengah menidurkan sang putra. Jaehyun berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok sambil memandangi sang istri.

Sabrina yang sudah memastikan anaknya itu dalam posisi yang nyaman sedikit terkejut saat menoleh ia mendapati Jaehyun yang menatapnya seperti itu.

"Kau kenapa Jung?" tanyanya sambil kembali mengancingkan bajunya.

Jaehyun malah menyeringai, "Membohongiku?"

Satu kata itu langsung membuat Sabrina mengangkat kedua alisny, ia kaku, "Soal apa?" ia pura-pura tak mengerti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang