36

1.3K 101 2
                                    

Jaehyun memutuskan untuk tidak pergi ke kantor hari ini. Masalahnya dengan Sabrina belum selesai, ia akan menyelesaikannya hari ini juga, jika berhasil. Pasalnya baru bangun saja Jaehyun sudah tak melihat istrinya yang biasa selalu berada di sampingnya. Dikamar mandi pun tak ada, wanita itu bangun lebih awal hanya untuk menghindar dari Jaehyun.

Istrinya itu tak lupa untuk memasakkan sarapan untuknya. Namun, mereka tak sarapan bersama. Sabrina memilih untuk makan terlebih dahulu dan pergi ke taman belakang untuk bermain bersama Dexter. Wanita itu tengah mengadu pada anjing peliharaan suaminya ini. Sabrina ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Dexter.

"Bukan aku kan wanita pertama yang dia bawa kesini?" pertanyaan pertama telah ia layangkan untuk Dexter. Anjing kecil yang ada di pangkuannya itu hanya menatap Sabrina tanpa bersuara.

"Kau pasti berada di pihaknya. Ah tidak adil. Pasti jalang kemarin pernah kesini kan?"

"Kau pernah bermain dengannya?"

"Ya kan? Dexter jangan diam saja, kau ini tidak ada pembelaan sama sekali"

"Tidak pernah, Mommy"

Oh shit, Jaehyun mendengarnya. Sabrina sangat malas bertemu dengan lelaki itu, sungguh. Seharusnya ia pergi keluar rumah saja, mengapa malah hanya di taman. Lagi pula apa lelaki itu tak ke kantor hari ini. Sudah menyebalkan, merepotkan pula.

Jaehyun berjalan mendekat. Terdapat dua bangku panjang disini. Jaehyun duduk di bangku kosong, bukan di samping Sabrina. Ia tau istrinya itu tengah menghindar, jadi lebih baik jangan terlalu dekat. Tak ada pembicaraan dari keduanya. Sabrina berusaha menyibukkan dirinya dengan Dexter. Untuk saja anjing itu sangat anteng di pangkuannya.

Sedangkan pandangan Jaehyun sama sekali tak lepas dari sang istri. Perut buncit itu, Jaehyun sudah merindukannya. Ia ingin sekali mengelus perut sang istri.

"Ibu mengundang kita untuk makan malam nanti"

Bohong, Jaehyun sedang berbohong sekarang ini. Ia hanya berusaha untuk mencari topik. Namun istrinya tetap terdiam. Bahkan Sabrina tak meliriknya sedikit pun.

"We need to talk, babe. Kamu bilang akan bicara padaku hari ini" Jaehyun menyerah. Tadinya ia tak ingin membahas permasalahn kemarin, karena pasti istrinya akan marah lagi. Namun ia tak tahan, Sabrina mendiaminya seperti ini, menyiksa.

Sabrina mengangkat kepalanya menatap lurus kedepan, "Aku akan datang nanti untuk makan malam bersama Ibu, tapi kau tak usah datang. Aku akan cari alasan nanti, tenang saja"

Menghela nafas berat, Jaehyun menyalakan iPad yang ia bawa tadi. Berjalan mendekati Sabrina, meletakkan iPad itu di sisi kosong sebelah istrinya dan memutarkan satu video. Sabrina melirik ke arah iPad itu. Itu adalah rekaman CCTV ruangan Jaehyun. Dimana ada Nahee yang masuk keruangannya dengan Doyoung yang terlihat sedang mencegah wanita itu untuk masuk. Jaehyun memang menyuruh Doyoung untuk keluar agar tidak terlalu ribut, karena wanita itu terus berteriak.

Ia berjalan ke arah Nahee, lelaki itu tampak menarik rambut Nahee untuk keluar dari sana. Namun disana terlihat, ya Nahee menendang daerah sensitif Jaehyun sampai lelaki itu melepas tangannya. Kemudian Nahee mendorong Jaehyun hingga terduduk di sofa dan ia langsung naik ke atas pangkuan Jaehyun. Tepat di detik selanjutnya, Sabrina datang dan ya terjadilah kesalah pahaman.

Jaehyun mendudukkan dirinya di samping Sabrina. Melihat istrinya yang masih tampak marah kepadanya. Wajar, bagaimana pun alasannya, jika Jaehyun ada di posisi istrinya saat ini, ia pun akan sama. Jaehyun tak menyangkal itu, ia benar-benar akan marah. Bahkan melihat Sabrina jalan berdua dengan sahabat lelakinya pun, ia akan marah.

"Kau lemah" ucap Sabrina masih dengan nada dinginnya.

"I'm sorry, aku sudah mengatur semuanya agar dia tak bisa masuk ke kantor lagi"

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang