17. 🔞

6.6K 120 3
                                    

(Ini udah beda hari yaa, part ini bakal lumayan panjang, enjoy)

~

"Menginaplah sayangg" mohon Jaehyun lagi. Sepulang dari kantor, mereka berdua ke apartemen Jaehyun. Lelaki itu ingin sekali makan masakan Sabrina, dan jadilah mereka disini.

Sudah selesai makan malam dan Sabrina hendak pulang namun Jaehyun mencegahnya. Lelaki itu memaksanya untuk tetap tinggal dan menginap disini.

"Minggu lalu kan aku sudah menginap, Jeno akan marah nanti" Sabrina mengusap pipi Jaehyun, wanita itu sedang berada di pangkuan Jaehyun sekarang.

"Aku akan menelpon nya" baru saja Jaehyun akan meraih handphone nya namun di cegah oleh Sabrina

"Dia tak akan mengizinkan meskipun itu kau" tau sendiri, Jeno sangat sensitif jika Sabrina sedang dekat dengan seseorang, apalagi Jaehyun ini kekasih kakaknya sekarang.

"Untuk pekerjaan, Jeno akan mengizinkannya" Jaehyun langsung meraih handphone nya dan menghubungi Jeno

Selama telepon tersambung Sabrina hanya mendengarkan Jaehyun dan Jeno berbincang, ia tak ikut bicara. Jaehyun tersenyum, "Jika butuh sesuatu langsung hubungi aku saja" ucapnya pada Jeno. Jaehyun memutuskan panggilan.

"Bagaimana?" tanya Sabrina takut-takut

Jaehyun meletakkan kembali handphone nya, "Sudah diizinkan sayang, Jeno mengatakan dia tak masalah selama kamu bersamaku, jika ingin membuat ponakan untuknya pun tak masalah"

Sabrina langsung menatap Jaehyun sinis, "Kau mesum sekali, sungguh"

"Itu karena aku mencintaimu" Jaehyun menggesekkan hidung mereka. Hal itu membuat Sabrina terkikik geli

"Aku juga mencintaimu" balas Sabrina

Jaehyun tersenyum, ia mengeratkan pelukannya pada pinggang Sabrina. Mereka saling memandang dengan jarak yang semakin menipis. Jaehyun menempelkan kedua belah bibir mereka. Mendiamkannya sebentar sebelum memulainya dengan lumatan lembut yang semakin lama semakin kasar.

Sabrina melingkarkan tangannya pada leher Jaehyun, ia yang semula duduk menyamping kini merubah posisinya menjadi menghadap Jaehyun, tetap berada di atas pangkuan sang kekasih. Bunyi kecipak dari keduanya menjadi pengisi suara apartemen Jaehyun yang sunyi malam ini.

Tangan Jaehyun yang semula memeluk pinggang Sabrina, kini semakin turun, mengusap lembut bongkahan sintal Sabrina dengan sedikit meremasnya.

"Emhhh" lenguh Sabrina ditengah tengah ciuman mereka

Wanita itu merasakan ada yang mengeras dibawah sana, Jaehyun sudah tegang. Sabrina menepuk pelan punggung Jaehyun untuk mengakhiri ciuman mereka. Kecupan singkat sebelum melepas tautan mereka.

Kedua kening mereka menyatu, saling terengah setelah ciuman mereka tadi, "Kenapa kau mudah sekali bangun?" goda Sabrina dengan sedikit menggoyangkan pinggulnya

Jaehyun yang di perlakukan seperti itu memejamkan matanya, "Kalau tidak mau tanggung jawab jangan semakin membangunkannya" ingat lelaki itu

Sabrina terkekeh, "Kalau aku mau bagaimana?" ia menangkup pipi Jaehyun dan mengusap usap lembut dengan ibu jarinya

"Bohong" balas Jaehyun, ia tak percaya sama sekali jika Sabrina mau bercinta dengannya sekarang. Meskipun mereka sudah saling mencintai dan menjadi sepasang kekasih

"Kau meragukan ku?" tangan Sabrina bergerak membuka satu persatu kancing kemeja Jaehyun. Langsung menyibaknya yang membuat tubuh atas Jaehyun terekspos jelas.

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang