30.

2.1K 83 1
                                    

Malam ini adalah malam terakhir mereka berdua di Santorini. Ya, mereka akan pulang besok. Sungguh, yang tadinya Sabrina kira tiga minggu akan sangat lama, nyatanya tak terasa sama sekali. Mengunjungi beberapa tempat yang ada disini, mulai dari pantai, restoran, bahkan taman bermain pun mereka kunjungi. Terhitung sudah tiga bar pula yang pernah mereka datangi. Sekarang keduanya tengah berada di Stoa Bar.

Dengan sudah hampir dua gelas tequilla habis oleh Jaehyun sedangkan Sabrina satu gelas bloody mary tanpa vodka atau biasa disebut dengan nama virgin mary, yang masih tersisa setengah. Dan beberapa makanan pendamping yang mereka pesan. Sabina benar-benar mengurangi untuk mengonsumsi minuman beralkohol agar lebih sehat. Jaehyun? Sudahlah, suaminya itu sangat susah untuk diingatkan. Lelaki itu juga tak akan mabuk hanya dengan dua sampai tiga gelas tequilla.

"Ini gelas terakhir, jangan lagi!" ingat Sabrina saat suaminya itu hendak meneguk habis minumannya.

"Satu lagi, ya?" bujuk Jaehyun. Ia pikir selama belum mabuk, kenapa harus berhenti.

Sabrina menghela nafas jengah. Tanpa membalas perkataan Jaehyun, wanita itu langsung memalingkan wajahnya. Jaehyun langsung mengerti perubahan mood istrinya itu, "Baiklah sayang, ini yang terakhir"

Perkataan Jaehyun membuat wanita itu melirik ke arahnya, "Jika kau mabuk, kau akan bangun siang. Kita flight pukul sebelas besok"

Lekaki itu tersenyum melihat ekspresi kesal Sabrina, "Iya-iya sayang, lagi pula dua gelas tak ada apa-apa nya bagiku"

Sabrina mendengus sebal membuat Jaehyun tertawa gemas melihatnya. Mereka disana sampai hampir pukul dua belas malam. Setelah itu mereka kembali ke penginapan. Sesampainya disana mereka langsung mandi bersama, tentu ini permintaan Jaehyun. Dan seusai mandi kini Sabrina melanjutkan kegiatan packingnya untuk persiapan besok. Mereka bahkan membeli tiga koper lagi untuk menampung beberapa barang, namun itu pun masih ada saja yang tersisa. Sepertinya Jaehyun harus membayar biaya tambahan untuk bagasi pesawat.

Total ada enam koper sekarang. Mereka berdua membawa tiga saat berangkat dan tambahan tiga lagi saat akan pulang. Jaehyun membantu Sabrina untuk menata koper-koper tersebut didekat pintu.

"Sepertinya aku terlalu banyak berbelanja" gumam Sabrina saat melihat masih begitu banyak barang yang tak ikut masuk koper. Sekitar delapan paperbag besar.

Jaehyun memeluknya dari belakang, "Tak masalah sayang. Lagi pula itu bukan barangmu semua, Ayah, Ibu, dan Jeno serta aku pun termasuk"

"Ya tapi punyaku paling banyak"

"Tentu saja, karena kamu istriku. Nyonya harus mendapat jatah yang paling banyak" goda Jaehyun

"Sudahlah, kita harus tidur agar bangun pagi besok" Sabrina melepaskan tangan Jaehyun yang memeluk perutnya.

"Ini malam terakhir disini, tak ada sesuatu?" Jaehyun memberikan kode.

Tentu saja Sabrina langsung paham, "Sebenarnya aku sangat-sangat lelah hari ini. Tapi benar juga katamu, ini malam terakhir disini. Aku akan memberikannya, satu kali saja. Ini juga sudah lewat tengah malam"

Senyum nakal tercetak jelas diwajah Jaehyun. Mata menyipit, kedua sudut bibir terangkat, serta dimple yang semakin dalam. Entahlah, ini pertama kalinya Jaehyun terlihat imut saat akan bercinta.

•••

Sabrina bernafas lega. Akhirnya mereka telah sampai kembali di Korea. Sungguh Sabrina rindu sekali dengan kantor. Kini mereka berdua sedang menunggu supir untuk menjemputnya. Tak perlu menunggu begitu lama supir yang mereka tunggu pun datang. Jaehyun membantunya untuk menaikkan barang kedalam mobil. Setelah selesai mereka masuk kedalam mobil dan tujuan utamanya adalah mansion Jaehyun.

Boss JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang