Sudah sejak empat hari yang lalu Jaehyun kembali bekerja. Kondisi Sabrina sudah sangat membaik jadi ia bisa sedikit tenang meninggalkan istrinya dirumah. Meskipun ia yakin bahwa istrinya itu akan sangat aman karena ada begitu banyak maid yang akan membantunya. Joochan pun sangat–sangat aman bersama bibi Park. Yoona juga sering sekali kerumah mereka. Hampir setiap hari mungkin, wanita itu akan datang pada pukul sembilan dan pulang pada pukul empat sore. Jeno juga terkadang ikut saat ia tak ada kelas.
Sabrina sedang menyusui Joochan sambil duduk di sofa sedangkan suaminya itu sudah siap untuk berangkat bekerja. Ia tersenyum melihat suaminya yang begitu tampan sedangkan dirinya masih belum mandi. Ia segera menggeleng saat Jaehyun mendekat hendak menciumnya.
"Aku bau Jae, sudah berangkatlah"
Tak peduli, Jaehyun tetap melangkah maju semakin mendekati istrinya. Langsung mencium dahi Sabrina dan beralih mencium putra mereka. Ia berjongkok didepan kedua kesayangannya.
"Selama ini bau mu pernah menjadi masalah untukku? Aku malah menyukainya sayang"
Kini ia memberikan kecupan basah pada bibir istrinya, "Rambutmu yang lepek dan bau ini, aku malah menyukainya"
"Sudahlah Jung, kau saja berangkat sana"
Si Jung itu tersenyum. Ia beralih kepada putranya, "Setelah ini tidurlah dengan nyenyak jangan membuat Mommy mu lelah, dia akan terus terbangun nanti malam. Daddy akan pulang lebih cepat, kamu juga jangan terlalu lelah sayang. Setelah Joochan tertidur kamu juga harus tidur, saat bangun biarkan dia bersama bibi Park dulu. Istirahatlah dengan cukup, ya?"
Sabrina meraih rahang tegas Jaehyun mendekatkan wajahnya dengan wajah suaminya. Ia mengecup bibir sang suami, "Iya sayang, kenapa kau cerewet sekali? Joochan anak yang pintar Daddy"
"Tentu saja, jagoan Daddy ini anak pintar" ia mencium tangan mungil putranya.
Jaehyun mendongak. Mengarahkan perhatiannya kepada istrinya yang begitu cantik ini. Istrinya ini sudah menjadi seorang ibu yang hebat. Jaehyun sudah yakin kalau Sabrina tak akan mengalami baby blues karena Sabrina adalah wanita yang kuat. Dengan telaten wanita itu merawat putra pertama mereka. Saat luka oprasinya belum benar–benar sembuh pun istrinya itu berusaha untuk melakukan apapun sendiri. Bahkan saat malam hari tak pernah membangunkan Jaehyun. Lelaki itu terbangun sendiri, entah itu karena Joochan yang tak berhenti menangis atau ia merasa kosong saat Sabrina beranjak dari kasur.
Sabrina juga tak pernah mengeluh akan sakit atau lelah. Wanita itu melakukan semuanya dengan senyuman yang begitu tulus. Saat tubuhnya mulai kembali fit, ia juga kembali dengan kegiatannya sebelum melahirkan. Ia akan menyiapkan sarapan untuk suaminya dan semua kebutuhan suaminya sebelum berangkat bekerja.
"Aku ingin cuti lagi besok sampai hari senin"
Ekspresi istrinya itu seperti bertanya–tanya kenapa Jaehyun tiba–tiba ingin cuti lagi, "Kau tak enak badan? Pasti terlalu kelelahan, sudah kubilang baru pulang kerja jangan langsung mengurus Joochan, istirahat dulu Jaehyun"
Suaminya itu terkekeh mendengar omelan khawatir Sabrina, "Bukan seperti itu sayang, aku hanya ingin bersama kalian dirumah. Boleh kan aku cuti?"
"Tidak, aku tak suka kalau kau dirumah"
"Kenapa begitu?" aneh bukan istrinya ini malah tak suka ia berada dirumah.
"Membosankan, kau menyuruhku istirahat terus"
Jaehyun terkekeh, "Baiklah aku tak jadi cuti"
Tiba–tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar, "Siapa?" tanya Jaehyun.
"Ini grandma Joochan"
Jeno langsung berdecak, "Aku juga disini bu"
Yoona tak menghiraukan anak itu. Ia malah menggeser badan Jeno agar ia berada tepat di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Jung
Storie d'amoreJaehyun x Sabrina 🔞🔞🔞 "Saya mau susu kamu" "Kalo saya ajak kamu nikah, kamu mau?" "Bercintalah denganku Jung" "Aku mencintaimu"