Big Project

176 11 0
                                    


Perusahaan Trump di kota Sidney tengah membuka tender proyek sebuah komplek apartemen dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Merasa tertantang, Dean dan timnya membuat rancangan itu dan hari ini saatnya presentasi. Apakah mega proyek ini akan jatuh ke tangannya?

Seperti biasa, Dean membawa Sasha ke dalam setiap presentasi proyek. Dean merasa bahwa Sasha adalah jimat keberuntungannya. Pernah dia melewatkan presentasi proyek tanpa Sasha dan dia pun kalah. Tapi setiap dia membawa Sasha dia selalu memenangkan tender.


Setelah menunggu di ruang meeting dan Sasha menyiapkan proyektor yang terhubung ke Macbooknya, tak lama para pimpinan direksi masuk dan duduk berjejer di meja bundar ruangan itu.

Dengan menghela nafas panjang sambil sesekali menatap Sasha membuat rasa percaya dirinya meningkat beberapa level. Penampilan dan presentasi yang meyakinkan, itulah kunci kemenangan. Dari sekian banyak perusahaan arsitektur yang menawarkan diri, perusahaan Dean-lah yang mendapatkannya. Membuat perusahaan-perusahaan arsitektur lain memasukan perusahaan Dean sebagai rival utamanya. Ya, dunia bisnis memang dunia yang kejam.

Kini sudah masuk bulan kedua setelah Dean memenangkan tender proyek itu. Setelah selesai merampungkan desain dan budgeting, dalam akhir minggu ini sudah dapat dimulai pembangunan. Target rampungnya proyek itu adalah satu tahun. Proyek sebesar itu dalam waktu setahun merupakan hal yang membuat mereka stres. Untuk sebuah rumah saja mereka butuh waktu sekitar 3 bulan sampai rampung. 

Sedangkan ini? Sebuah komplek apartemen dengan satu mall, satu taman bermain, pusat pendidikan dan pusat olahraga di dalamnya hanya dalam waktu satu tahun? Dapat dibayangkan betapa kerasnya mereka bekerja. Tapi jika proyek ini berhasil, maka perusahaan mereka yang sudah berjalan 5 tahun akan berada di posisi puncak seketika.

"Mike bagaimana dengan kesiapan para pekerja??" tanya Dean disela-sela makan siangnya.

Mike menelan hotdognya. "Semua pekerja sudah siap. Mereka pun sudah didaftarkan ke perusahaan asuransi tenaga kerja untuk jaminan."

Dean mengangguk sambil meneguk cola dinginnya. "Bagaimana dengan alat-alat berat Bruce?"Laki-laki blonde di sebelah Mike meneguk colanya. "Alat berat sudah tiba di lokasi tadi pagi. Besok sudah mulai perataan lahan."

Sasha datang dari balik punggung Dean. "Kalo istirahat ya istirahat, jangan sambil bahas kerjaan!" omel Sasha.

30 menit berlalu istirahat makan siang sudah selesai. Para pekerja wanita membereskan sisa makanan dan sampahnya, lalu kembali ke ruangan untuk bekerja.

Dean sudah siap untuk pergi keluar. Dia mampir di kubikel Sasha. "Sa, kamu ikut aku sekarang. Kita ke lokasi. Mike kamu juga ikut!"

"Siap!" seru Mike.

Mike dan Sasha sudah mengekor di belakang Dean. Mereka melaju dengan mobil perusahaan. Mobil jeep dual kabin yang memang sengaja dibeli untuk operasional menuju lokasi proyek. Mike mengendara, sementara Sasha duduk di jok belakang dan Dean duduk di samoing kemudi. Lokasi mega proyek berada di luar kota Sidney. Perjalanan sekitar 1 jam setengah.

Sesampainya di lokasi, terlihat lahan luas seluas seribu hektar yang masih ditumbuhi semak-semak belukar. Pagar alumunium sudah melingkari membatasi lahan proyek. Di dalam area sudah terdapat berbagai alat berat terpakir.

Beberapa karyawan sudah mulai membangun mess sementara bagi pekerja untuk menginap. Karena proyek ini termasuk singkat, maka pekerjaan dibagi 2 sift. Pagi dan malam. Proyek ini harus berjalan selama 24 jam agar bisa rampung dalam satu tahun.

Dean dan Mike terlihat membrifing para pekerja yang akan bekerja besok dalam perataan lahan. Sementara Sasha sendiri tidak tahu fungsinya apa di sini. Dia akan mulai bekerja di lapangan kalau bangunan sudah berdiri. Karena bagiannya adalah bagian interior. Hanya saja dia sudah tahu betul kalau Sasha harus selalu ada di samping Dean. Alasannya adalah Sasha sang jimat keberuntungan Dean. Meski tak percaya sepersen pun tapi Sasha tidak menolak karena dia memang senang kalau seharian tidak selalu di dalam ruangan.

Days to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang