Husband and Wife

527 12 0
                                    

Sasha mendekati Alex di balkon.

"Alex, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Sasha.

"Bertanya apa?" kata Alex tanpa menoleh pada Sasha.

"Apa maksudmu dengan kau akan kembali ke Sydney sementara aku di Auckland?" tanya Sasha.

"Kau lupa? Aku hanya mengecek perusahaanku di Auckland, aku harus kembali ke kantor utama untuk mengurusi perusahaan lainnya," jawab Alex.

"Kalau begitu, apa aku boleh ikut denganmu?"

"Ke Sydney?"

Sasha mengangguk. "Aku akan mengundurkan diri dari pekerjaanku di Auckland dan ikut denganmu ke Sydney."

"Sudah kuduga. Kau pasti ingin kembali pada Dean, dengan mengikutiku ke Sydney," geram Alex yang akhirnya dia luapkan.

"Apa?" Sasha terperangah mendengar apa yang Alex katakan.

Alex berdiri tegak, kemudian berbalik menatap Sasha dengan sungguh-sungguh. "Malam di saat kita menikah, aku mendengarmu berbicara dengan Dean di telepon. Kau masih belum bisa melupakan perasaanmu padanya?"

Sasha menggeleng. "Kau salah paham. Dean memang meneleponku malam itu. Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa aku bukanlah untuknya. Tapi, aku tidak begitu. Ketika aku bilang pada ibumu bahwa aku akan menikahimu, aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku!"

Alex terhenyak mendengarnya.

"Dan alasan aku ingin pergi ke Sydney denganmu itu karena aku ingin ikut kemana pun kau pergi, Alex. Aku tidak ingin jauh darimu!" pekik Sasha dengan darah yang sedari tadi sudah mendidih.

"Apa?" Alex merasa bahagia mendengarnya. "Apa kau mencintaiku?"

"Aku yang ingin bertanya padamu! Apa kau mencintaiku?!"

Alex tersenyum. "Tentu, aku sangat mencintaimu, sedari dulu hingga kini kau telah menjadi istriku."

"Lalu kenapa kau tidak menyentuhku selayaknya seorang suami menyentuh istrinya?!"

Seketika Alex segera mendekap Sasha dan menempelkan bibirnya pada bibir istrinya dengan darah yang bergejolak dalam tubuhnya. Akhirnya dia mendapatkan cintanya. Dia berjanji dalam hatinya bahwa dia tidak akan pernyah menyia-nyiakan Sasha sebagai istrinya.

Alex meraih tubuh Sasha ke pangkuannya dengan bibir yang masih saling bertautan, kemudian membawanya ke dalam kamar. Satu persatu pakaian yang menempel di tubuh keduanya terlepas. Alex mencumbui tubuh istrinya dengan penuh kelembutan. Sasha memejamkan matanya dan menikmati sentuhan yang dia rindukan.

Kedua mata mereka bertemu pandang.

"Aku mencintaimu, Suamiku," ucap Sasha dengan kesungguhan.

Alex tersenyum, kemudian dalam satu hentakan Alex merasuki tubuh Sasha. Mereka berdua pun terlena dalam kenikmatan yang tiada habisnya. Kenikmatan yang membuat mereka berdua melayang ke angkasa dan membuat mereka menginginkannya lagi dan lagi. Mereka sudah benar-benar menjadi pasangan suami-istri.***Alex dan Sasha berjalan tanpa alas kaki di pesisir pantai di Pulau Chirstmas dengan tangan yang saling bertautan. Temperatur udara di pantai pulau ini lebih hangat dari pada pantai di New Zealand yang udaranya sejuk dan air lautnya yang dingin. Di sini mereka merasakan nuansa iklim tropis yang hangat.

"Aku minta maaf," ucap Sasha, saat mereka duduk di atas pasir, merentangkan kedua kaki untuk merasakan air laut menyapa permukaan telapak kakinya.

"Minta maaf untuk apa?" tanya Alex.

"Maafkan atas kebodohanku karena menepis cintamu yang begitu besar selama ini."

Alex tersenyum, kemudian mengecup punggung tangan istrinya. "Masa lalumu adalah milikmu sendiri. Masa depanmu adalah milikku. Aku berjanji tidak akan pernah menyakitimu."

Days to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang