Sasha terbangun keesokan harinya dengan Alex yang sudah tidak ada di kamarnya. Dia kembali mengingat kejadian semalam yang membuatnya bertanya-tanya, akan perubahan sikap Alex. Setelah bersiap, Sasha pun keluar dari kamarnya dan mencari-cari dimana suaminya berada.
"Selamat pagi, kakak ipar!" sapa Sally yang bertemu di lantai bawah. "Bagaimana semalam? Apa kau memakai hadiahku?" godanya.
Sasha tersenyum getir. "Ya, aku memakainya."
"Tapi, Alex tidak melakukan apapun padaku," tambah Sasha dalam hati dengan perasaan kecewa. Ternyata rasanya menyedihkan menjadi istri yang tidak disentuh oleh suami.
Sally menangkap raut wajah Sasha yang terlihat mengalami malam pengantin yang gagal. "Apa yang terjadi? Apa kau tiba-tiba datang bulan?"
"Ah.. haha tidak! Kami berdua sangat lelah, jadi kami langsung tidur!" balas Sasha kemudian segera berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari pertanyaan Sally selanjutnya.
Di gazebo taman belakang, terlihat Alex dan ibunya sedang menikmati sarapan. Sally dan Sasha pun ikut bergabung. Alex hanya terdiam saat Sasha menyeret kursi dan duduk di sampingnya.
"Selamat pagi Bu," sapa Sasha.
Amelia tersenyum. "Selamat pagi Nak,"
"So, kalian mau bulan madu ke mana?" tanya Sally.
Sasha terdiam, menunggu Alex menjawab, tapi Alex tak menjawab sama sekali. Agar tak mengundang kecurigaan dari ibu dan Sally, Sasha pun segera menjawab.
"Kami belum ada rencana untuk bulan madu, berada di sini rasanya sudah seperti bulan madu," jawab Sasha.
"Oh..haha.. segeralah memikirkan rencana bulan madu kalian!" kata Amelia.
"Bu, aku tidak bisa pergi meninggalkan ibu," Alex pun akhirnya bicara.
"Lihatlah ibu, sekarang ibu sudah jauh lebih baik! Kau tidak perlu khawatir!" kata Amelia.
"Ibu benar! Lagi pula, ada aku di sini! Kalian jangan khawatir dan nikmatilah waktu yang berkualitas berdua saja!" sahut Sally.
Sasha melirik Alex yang fokus dengan makanannya. "Baiklah, aku akan membuatnya kembali menjadi Alex yang membuatku jatuh cinta!"
Sasha akhirnya merasakan karma dari Alex. Dulu, Alex yang menginginkannya sedangkan dia tidak. Kini sebaliknya. Sasha menginginkan Alex menjadi suaminya seutuhnya, mungkin ini saatnya dia harus berjuang untuk mendapatkannya.
Setelah sarapan, Alex pun pergi ke ruang kerjanya untuk memimpin rapat secara online. Sasha kemudian mengikuti Sally ke pabrik wine.
"Sally, aku butuh bantuanmu," ucap Sasha sambil berjalan menyusuri kebun anggur.
"Bantuan apa?" tanya Sally.
"Aku butuh bantuanmu untuk mengatur bulan maduku ke Pulau Christmas," jawab Sasha.
"Pulau Chirstmas? Oh ya, kakakku punya villa di sana. Kenapa kau ingin bulan madu di sana?"
"Dulu, aku pernah mendapatkan proyek di sana. Aku suka suasana tropis di sana."
"Baiklah, aku akan mengatur keberangkatanmu ke sana."
"Tapi,"
Sally menghentikan langkah kakinya. "Tapi apa?"
"Aku tidak ingin Alex tahu kalau ini ideku. Buatlah seolah-olah kau yang memaksa agar kami pergi ke sana."
Sally mengernyitkan dahinya, membaui ada sesuatu yang terjadi di antara kakak dan kakak iparnya. "Apa yang sebenarnya terjadi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Days to Love
RomanceDean dan Sasha adalah sahabat sehidup semati. Tak pernah terpikirkan bahwa kebersamaan dan kebiasaan membuat mereka saling bergantung satu sama lain. Hingga sampai pada kesadaran bahwa mereka saling mencintai. Tapi kedatangan Alex dan Mia mengubah s...