Musik beat menggema di seluruh ruangan pub yang penuh sesak dengan manusia yang tengah menari ria. Di meja bar, terlihat Alex sedang meminum minumannya dengan wajah yang memerah.
"Tuan, anda sudah mabuk. Sebaiknya sekarang anda istirahat," ucap David yang duduk di samping Alex.
"Haha.. kau minum saja. Kita nikmati malam ini!" kata Alex yang mabuk.
David menggeleng. "Tidak tuan, saya menyetir. Saya tidak boleh minum."
Senyuman tersungging di wajahnya, lalu Alex menepuk bahu David. "Bagus!"
"Tuan, apa kau ingin open table agar mendapatkan privasi?" tawar David yang memang biasanya memesan ruangan VIP untuk tuannya jiga masuk ke pub.
"No!"
Alex menggenggam gelasnya lalu duduk berputar memandang lantai dansa yang sesak. Orang-orang menikmati musik dari DJ. Dari kejauhan Alex melihat sosok Sasha yang ikut menari di tengah kerumunan.
"Haha.." Alex tertawa getir. "Bahkan dalam mabuk pun aku masih membayangkan wanita itu! Shit!" Alex meneguk habis minumannya dan melemparkan gelasnya ke lantai hingga pecah.
Bartender yang protes langsung dibungkam oleh David dengan beberapa lembar dolar. Alex melangkah menuju lantai dansa, mendekati sosok yang terlihat seperti Sasha.
Orang-orang yang sedang menari mengikuti irama berbenturan dengan badan Alex.
Jdug!
Punggung wanita itu membentur dada Alex. Wanita itu pun berbalik.
"Sasha?"
"Alex!" teriak wanita itu yang ternyata memang Sasha. Wajahnya sumringah lalu memeluk Alex.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Mana Dean?" tanya Alex dengan volume tinggi yang ternyata tidak sedang menghayal tentang Sasha.
"Aku di sini bersama temanku. Dean sedang di South Wales!" jawab Sasha sambil berteriak membalas Alex.
"Hai Tuan Alex!" teriak Olivia yang juga sedang menari.
"Ahh.. ya!" Alex mengangguk dan hendak keluar dari lantai dansa.
Sasha menarik lengan Alex. "Kau mau kemana? Ayo kita menari bersama!"
Sasha dengan wajah antusiasnya mengajak Alex menari.Sampai kapan aku bisa lepas darimu Sasha? Jangan buatku tersiksa lebih lama. Alex.
Malam sudah larut, mereka sudah puas menghilangkan stressnya di tempat itu. Sasha yang datang dengan mobil Olivia kini harus terpisah karena Alex meminta Sasha untuk pulang bersamanya.
Di dalam mobil itu, David menyetir dengan Alex dan Sasha duduk di jok belakang.
"So, kemana aku harus mengantarmu sekarang?" tanya Alex kecut.
"Beberapa blok dari rumahku yang dulu, ada sebuah apartemen. Antarkan aku ke apartemen itu," jawab Sasha yang langsung dibalas anggukan David.
"Jadi kapan kalian menikah?" tanya Alex lagi dengan wajah yang getir.
Sasha tertawa. "Alex, kau berpikir terlalu jauh!"
"Kenapa? Kalian sudah saling mengenal selama sepuluh tahun kan? Kenapa tidak menikah saja? Apakah Dean terlalu pengecut untuk mengajakmu menikah?"
Sasha merubah raut wajahnya. Atmosfer menjadi dingin. Obrolan berubah menjadi serius.
"Alex.. aku akan menceritakan masa laluku padamu. Yah, kau sudah kuanggap seperti kakakku sendiri."
![](https://img.wattpad.com/cover/305480418-288-k999188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Days to Love
Lãng mạnDean dan Sasha adalah sahabat sehidup semati. Tak pernah terpikirkan bahwa kebersamaan dan kebiasaan membuat mereka saling bergantung satu sama lain. Hingga sampai pada kesadaran bahwa mereka saling mencintai. Tapi kedatangan Alex dan Mia mengubah s...