Alex dan Sasha kembali ke mansion setelah makan malam di restoran dekat pesisir pantai. Jika kalian penasaran dengan jawaban Sasha atas pertanyaan Alex sebelumnya, maka ini dia jawabannya :
"Alex, aku butuh waktu untuk menjawabnya. Aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku agar dapat membuka hatiku kembali. Pengalaman terakhirku dalam hubungan sangat buruk, aku tidak ingin hal itu terulang lagi," jawab Sasha di tepi pantai tadi sore.
Alex mengangguk. "Baiklah, aku mengerti. Aku tidak akan memaksamu."***Dari atas tempat tidurnya, Sasha dapat melihat sosok Alex yang tengah tertidur. Alex yang sejak awal perjumpaan telah terang-terangan menaruh perasaan spesial padanya. Hanya saja saat itu sosok Dean masih menguasai hatinya. Setelah tahun berganti dan banyak hal yang terjadi, ternyata Alex masih dengan perasaan yang sama terhadapnya.
Perlahan, Sasha pun dapat melihat ketulusan hati dari lelaki yang tidur di sofa itu. Di saat terpuruknya, sosok Alex-lah yang membersamainya. Lelaki itu yang membantunya untuk bangkit dari keterpurukan. Sasha mulai merutuki dirinya yang selama ini sangat kejam terhadap Alex. Kejam karena telah menyia-nyiakan ketulusannya.
"Apakah aku harus memberinya kesempatan? Membuka hatiku untuk Alex?" gumam Sasha dalam hati.
Sasha pun akhirnya tertidur dengan pergulatan dalam pikiran dan hatinya.
***"Alex, ibu ingin kau segera menikah. Kau sudah memiliki tunangan. Kau tidak perlu menunggu waktu lama lagi, ibu ingin segera menyaksikan pernikahanmu," ucap Amelia pada putra sulungnya di sela-sela sarapan.
Sasha tertegun mendengarnya. Alex bingung harus menjawab apa pada ibunya.
"Bu, kumohon bersabarlah," kata Alex kemudian.
Amelia pun akhirnya diam. Rasa sakit di dada yang selama beberapa bulan terakhir ini dirasakannya, kembali menyeruak. Bahkan Sally tidak tahu rasa sakit yang dideritanya. Dia selalu berusaha terlihat bugar saat menghadapi anak-anaknya.
"Bu? Ibu baik-baik saja?" tanya Sally saat melihat wajah ibunya mulai pucat.
Amelia menatap Sally. "Ti...tidak.."
Rasa sakit di dadanya terasa mulai menusuk begitu dalam hingga dia tidak dapat menahannya lagi. Amelia tersungkur dengan wajah yang mulai keabu-abuan.
"Ibu!" teriak Alex dan Sally.
Seketika suasana sarapan yang hangat berubah menjadi tegang. Alex segera mengangkat tubuh ibunya dan membawanya ke kamar. Gerard pun segera menelepon dokter keluarganya. Sasha berusaha menenangkan Sally yang menangis.
Tak lama dokter keluarga beserta asistennya yang dipanggil Gerard datang dan segera memeriksa serta memberikan tindakan pertolongan pertama pada Amelia. Semua anggota keluarga menunggu dengan penuh kecemasan, hingga dokter pun selesai melakukan tugasnya dan wajah Amelia yang keabu-abuan mulai kembali merona normal.
Dokter itu pun berjalan menghadap Alex.
"Bagaimana dokter? Ibuku sakit apa?" tanya Alex.
"Sebaiknya kita bicara di luar," kata dokter itu.
Alex ditemani Sasha pergi keluar kamar untuk menghadap dokter sementara Sally dan Gerard menemani ibunya yang terbaring.
Sasha menutup pintu kamar dengan rapat tanpa menimbulkan suara.
"Tuan Alex, ibu anda mengalami penyumbatan di saluran arteri hingga mengakibatkan serangan jantung," kata dokter.
Alex terhenyak, Sasha segera menggenggam tangan dan mengusap punggung Alex untuk menguatkan hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Days to Love
RomantiekDean dan Sasha adalah sahabat sehidup semati. Tak pernah terpikirkan bahwa kebersamaan dan kebiasaan membuat mereka saling bergantung satu sama lain. Hingga sampai pada kesadaran bahwa mereka saling mencintai. Tapi kedatangan Alex dan Mia mengubah s...