Chapter 4 - Girl With Cold Eyes

64 15 6
                                    

Sorry baru update, biasalah sok sibuk, laptop juga sempet eror😭 hmmm dahlah

Happy reading, jangan lupa vote dn komen


Gibran menatap jengah kedua temannya yang tidak fokus pada apapun. Saat ini, dia bersama Kris dan Reza tengah berada di kantin, menikmati waktu istirahat. Akan tetapi, bukannya fokus pada makanan, dua cowok itu malah terus-terusan menatap ke salah satu meja.

Di sana, di meja itu berisi empat orang cewek yang cukup terkenal di sekolah. Dua diantaranya adalah pujaan hati Kris serta Reza. Gibran tidak habis pikir kenapa mereka sebegitu asiknya menonton kegiatan makan cewek-cewek itu dan malah mengabaikan makanan masing-masing.

“Emang beda kalau udah bucin,” gumamnya yang masih terdengar oleh Kris dan Reza.

“Siapa yang bucin?” beo Kris.

“Ya, lo berdua lah, pake nanya lagi,” sewot Gibran. Namun sedetik kemudian ekspresi lelaki itu berubah tengil. “Bucin sih, tapi kasian digantung hahahaha.” Tawa cowok itu menggelegar hingga membuat beberapa orang menoleh.

“Lo masih digantung ama si Ae, Ja?” Kris beralih menatap Reza, mengabaikan tawa Gibran.

“Hm, lo juga?” balas Reza.

“Kalau gue sih, dari awal sama si Sak komitmen ga akan pacaran, cukup tau aja perasaan masing-masing.”

“Aeera ngikutin tindakan Sak, jadi gitu deh.”

“Ck, nggak asik lo berdua. Ngomongin cewek terus.” Gibran merasa menyesal telah memancing topik tentang kedua temannya yang masih digantung oleh Aeera dan Syakira. Pasalnya dia merasa tidak diajak dalam obrolan itu, dia juga merasa tidak nyambung, dan berujung dengan kesal sendiri.

“Makanya jangan bertualang terus, cari rumah buat hati lo menetap,” ucap Kris sok puitis.

Gibran mencebikkan bibirnya, tapi tidak dapat menyangkal perkataan Kris. Memang sih, selama ini Gibran terlalu asyik bertualang dari satu hati ke hati lain. Lelaki itu terlalu banyak bermain hati dengan perempuan sampai tidak bisa memahami perasaan bucin dan setia yang dirasakan Kris serta Reza.

Gibran menoleh ke meja seberang, memperhatikan Aeera dan Syakira yang tengah berebut minuman. Dia bertanya-tanya,  bagaimana dua cewek konyol itu bisa menaklukkan Kris dan Reza? Apa yang menarik dari Aeera dan Sak?

Menurut Gibran, dua cewek itu memang cantik, tapi bukan yang paling cantik. Mungkin yang menarik itu kepribadian mereka, keduanya cukup unik meski barbar dan gesrek, pantas saja Kris dan Reza suka.

Lantas, netra Gibran jatuh pada sosok di samping Sak, ada Rere di sana. Kecantikan cewek itu tidak perlu diragukan lagi, mulus, sangat. Dia itu tipe cewek yang paling banyak diincar jika saja lebih ramah pada sekitar.

Gibran jadi ingat kejadian pagi tadi, saat dia mencoba basa-basi pada Rere tapi malah dibalas dengan ketus.

“Menurut lo berdua, kenapa si Rere sewot amat ya?” celetuk Gibran.

“Entah, emang sikapnya gitu kali,” balas Kris.

“Sok gatau lagi lo Kris, si Rere itu jelas benci lo karena lo itu saingan dia.” Kini Reza yang memberikan pendapat. “Dia nggak sewot banget sih kalau ke gue, lebih ke cuek aja.”

“Terus kenapa dia sewot ke gue pagi tadi? Gue kan bukan saingan dia dalam hal rangking.”

“Mood dia jelek kali, nggak usah dipikirin. Kenapa juga lo sepenasaran itu? Tertarik?”

You Are Worth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang