Konbanwa😃😃 update chap baru dong walau lagi migrain🥺
Gw gatau apa yang gue ketik di bab ini tuh, gaje banget pokoknya. Tapii ...
Happy reading yaa:)
•
•
•
[Chapter 18 – Reflection]
Seperti ucapannya, Delta akan menyetir sebagai bayaran telah menumpang mobil Rere. Sepanjang perjalanan, keduanya tidak banyak berbicara. Delta yang tidak nyaman dengan keheningan itu pun meminta izin untuk menyalakan musik. Dia memilih salah satu lagu yang ada di playlist Rere. Kemudian lagu reflection milik Christina Aguilera mengalun mengisi keheningan.
Dalam diamnya, Rere mengutuk pilihan lagu Delta. Tanpa gadis itu tahu, Delta diam-diam juga menyesali pilihannya. Mereka tidak saling mengatakannya, tapi secara kebetulan tengah memikirkan hal yang sama.
Lagu itu seperti sedang menyindir mereka, menyapa bagian hati yang paling gelap. Sayangnya mereka tidak berdaya untuk berbuat banyak. Akhirnya hanya membiarkan lagu itu mengalun menyelesaikan lirik.
Look at me
You may think you see
Who I really am
But you’ll never know meEvery day it’s as if I play a part
Now I see, if I wear a mask
I can fool the world
But I cannot fool my heartTangan Rere mengepal, gadis itu mengalihkan tatapannya ke luar jendela. Namun yang didapati justru pantulan wajahnya yang tanpa ekspresi.
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
When will my reflection show who I am inside?Ketika lagu itu berakhir dan beralih ke lagu berikutnya, Rere tanpa sadar melemaskan kepalan tangannya.
“Lo sengaja, kan?” Suara pelan Rere terdegar.
Delta menoleh sekilas dan melihat Rere yang menghadap jendela. “About what?”
“That song.”
“Gue bahkan cuma pilih random, memangnya ada masalah?” Mungkin seharusnya Delta bertanya hal itu pada dirinya sendiri, sebab bukan hanya Rere yang tidak nyaman dengan lagu itu, tapi Delta juga.
“Forget it,” ujar Rere. “Sejak kapan lo les di sana?” Itu adalah pertanyaan yang ingin Rere lontarkan sedari tadi. Karena selama ini dia tidak pernah melihat Delta di gedung itu.
“Udah lama, sih, gue emang ambil yang jadwalnya malam. Soalnya kalau yang sore ga akan ke kejar, gue masih harus ngurus OSIS. Lo sendiri? Udah lama les di situ?”
“Hm,” balas Rere.
“Wah bisa-bisanya kita ga pernah papasan dan baru ketemu sekarang.”
Mengabaikan perkataan Delta, mendadak Rere memikirkan sesuatu. Alasan kenapa mamanya memindahkan jadwal. “Kali ini lo pasti sengaja, kan?” Gadis itu menghadap sepenuhnya pada Delta.
“Sengaja apa?”
“Lo pasti udah tau kalau gue les di sini. Terus lo minta nyokap gue buat mindahin jadwal, biar sekelas sama lo.”
Delta tidak langsung menjawab, membuat Rere semakin yakin dugaannya tidak meleset.
“Bener, kan? Lo ada hubungannya?” desak Rere, ekspresinya langsung terlihat jutek.
“Emm sebenernya nggak gitu, sih.” Delta membagi fokusnya antara Rere dan jalanan di depan. “Tante Alisa chat gue, nanya les dimana. Terus gue jawab seadanya, dan mama lo bilang kalau lo juga les di sana. Beliau nanya lagi, jadwal gue jam berapa, and surprisingly we were in the same class.”

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Worth [END]
Novela Juvenil- Jika dunia dan seisinya merendahkanmu - *** "Menurut lo, orang yang bisanya ngomong jahat dan kasar masih layak disebut manusia? Masihkah orang kayak gitu berharga?" "Lo tau, lo berharga melebihi ribuan alasan." *** Tinggal bersama Mama yang stric...