Karena malam ini anime ayanokoji season 2 rilis, jadi gw up deh hehee😂
Happu reading yaa^^
•
•
•
[Chapter 17 – Reschedule]
Seperti biasa, sepulang sekolah Rere pergi ke tempat les nya. Rutinitas yang tak pernah berubah. Sesekali ia memang merasa jenuh, tapi apa boleh buat, mamanya tidak akan menoleransi hal itu.
Gedung tempat Rere les terdiri dari lima lantai, sangat luas dan besar karena memang tersedia untuk berbagai jenjang. Lantai satu merupakan tempat les untuk anak SD, lantai dua untuk anak SMP dan lantai tiga untuk anak SMA. Sedangkan lantai empat dan lima khusus untuk tempat belajar. Biasanya, anak-anak SMA kelas tiga yang hendak melanjutkan ke universitas menggunakan fasilitas itu sebagai tempat belajar. Dua lantai itu bahkan dibuka 24 jam.
Tempat les itu memang tergolong elit, banyak ibu-ibu sosialita yang menempatkan anaknya les di sana. Selain itu, kualitas pengajar pun sudah tidak perlu diragukan lagi. Atas dasar pertimbangan itulah mama Rere menyuruhnya belajar tambahan di sana. Pertimbangan lainnya, tentu untuk pamer pada ibu-ibu sosialita lain kalau Rere berhasil masuk ke tempat les itu. Pasalnya, tempat les tersebut tidak menyediakan kursi yang banyak untuk setiap jenjang.
Rere keluar dari mobilnya kemudian melangkah menuju pintu kaca. Satpam yang menjaga dengan sigap membukakan pintu. Walaupun tidak mengucapkan terima kasih dan tersenyum, Rere tetap mengangguk singkat sebagai bentuk sopan santunnya. Satpam tersebut sudah hapal wajah Rere, berusaha memaklumi sikap remaja satu itu.
Untuk sampai di lantai tiga, Rere memilih menaiki lift karena malas naik-turun tangga. Saat sedang menunggu lift, seorang wanita muda nampak berdiri di sebelahnya, sepertinya sedang menunggu lift juga.
“Loh, Rere.” Wanita itu tampak terkejut melihat Rere, membuat gadis itu mengerutkan alisnya bingung.
Sebenarnya Rere tahu wanita muda itu merupakan gurunya, tapi yang membuat Rere bingung adalah kenapa wanita itu kaget melihat Rere di sini, seakan tidak seharusnya Rere ada di sini.
“Iya, kenapa, Miss?” tanya Rere, datar.
“Kamu kok ada di sini sekarang?”
“Memangnya saya harus ada di mana? Bukannya saya juga masuk ke kelas Miss?” Nada suara gadis itu terdengar agak sarkas.
“Tadi pagi Bu Alisa memindahkan jadwal kamu. Seharusnya kamu tidak di kelas miss lagi.”
“Ha?” Rere mengerjap, bingung sekaligus kesal. Kok bisa mamanya memindahkan jadwal tanpa memberi tahunya dulu?
“Terus kapan jadwal saya seharusnya?”
“Jam tujuh malam dengan rombongan kelas Mr. Deka.” Wanita itu menjawab, dia menatap Rere dengan pandangan tidak enak. Sepertinya muridnya yang satu ini tidak tahu-menahu mengenai perubahan jadwal itu.
Ting! Pintu lift terbuka dan wanita muda itu melangkah masuk.
“Kamu mau masuk, Re?” Dia basa-basi menawari Rere, meski sudah tahu jawabannya.
“Enggak Miss, silahkan duluan.”
Wanita muda itu mengangguk, kemudian pintu lift tertutup. Untuk beberapa saat, Rere hanya diam di depan lift, masih mencernah maksud tindakan mamanya.
Gadis itu lantas menghela napas panjang dan menyugar rambutnya dengan ekspresi lelah. Karena tidak tahu harus apa, Rere memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di lobi. Begitu mendarat di sofa empuk itu, rasanya Rere tidak ingin bangun lagi. Dia lelah dan malas melakukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Worth [END]
Teen Fiction- Jika dunia dan seisinya merendahkanmu - *** "Menurut lo, orang yang bisanya ngomong jahat dan kasar masih layak disebut manusia? Masihkah orang kayak gitu berharga?" "Lo tau, lo berharga melebihi ribuan alasan." *** Tinggal bersama Mama yang stric...