Bismillahirrohmanirrohim
Happy reading all
Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke temen kalian yah.***
Senin telah kembali, hari yang di benci sebagian siswa yang tidak menyukai matematika dan juga upacara bendera.
Namun bagi yang menyukai nya, hari senin adalah hari terfavorit mereka.
Tydack dengan saya :v
Salah satu siswa siswi yang tidak menyukai hari senin adalah aprilia. Ya, gadis nakal itu sangat membenci hari senin.
Tapi kali ini sepertinya berbeda. Setelah shalat subuh berjamaah dengan keluarga nya tadi, tentu nya dengan paksaan sang papa. Dia sudah siap dengan baju khas Anak SMA dan tas yang sudah ada di pundak nya.
Dia tengah bercengkrama ringan seraya menikmati sarapan pagi bersama sang papa.
"Aprilia fahira sabha" panggil sang papa.
Aprilia yang tengah asik makan pun terkejut dengan panggilan sang papa. Pasal nya, sang papa itu kadang sekali memanggil nya menggunakan nama lengkap.
Biasanya jika sang papa bersikap demikian, beliau sedang dalam mode serius dan tidak mau di bantah. Sebut saja, perintahnya sudah tidak bisa di ganggu gugat.
"I-iya pah?" Tanya aprilia gelagapan dengan meletakkan garpu dan sendok ke atas meja dengan pelan pelan.
Gadis itu juga tampak takut dengan tatapan sang papa seolah seperti ingin menelan nya hidup hidup.
"Mulai hari ini, papa minta dan mohon sana kamu. Jangan buat masalah apa pun di sekolah! Papa ga mau lagi datang ke sekolah kamu dengan alasan kamu kena masalah" ucap papanya.
Glek
Aprilia menunduk dengan menelan saliva nya dengan susah. "I-iya pah" jawab nya dengan lirih.
Ayolah! Nyali aprilia tidak besar jika sudah berhadapan dengan ayah nya itu.
"Bukan nya papa malu april. Papa mau yang terbaik buat kamu, kamu itu perempuan. Bersikaplah layak nya perempuan, bukan seperti berandalan. Papa ga minta kamu jadi seperti orang orang, jadi lah diri kamu sendiri, tapi tidak--"
"Ini diri aprilia pah. Aprilia emang gini! April minta maaf kalo selama ini banyak ngerepotin papa karna papa selalu dapat surat panggilan dari sekolah gara gara april!!" Potong aprilia dengan nafas yang memburu.
Selain pemalas, dia juga pemarah dan suka gampang emosi. Entah keturunan dari mana, setau papa nya, di keluarga nya tidak ada yang bersikap seperti aprilia.
"Sopan kah menyela ucapan orang tua?!" Tanya papa nya dengan penekanan tapi tanpa bentakan.
"Papa ga merasa direpot kan dengan panggilan panggilan itu aprilia fahira sabha! Papa cuma ngerasa gagal menjadi seorang ayah, papa merasa gagal mendidik anak semata wayang papa ini. Papa ga suka kamu seperti ini aprilia" ucap papa nya dengan tegas.
Aprilia menangis, dia merasa tidak berguna dan mempermalukan papa nya. Padahal bukan seperti itu maksud papa nya. Aprilia, dia salah faham!.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI ALIM GUE! {END}
Teen FictionMereka memang masih belum cukup umur untuk menikah, tapi karna perjodohan antar keluarga membuat mereka menyatu dalam ikatan yang sakral. Keduanya juga memiliki karakter yang berbeda, jadilah di dalam rumah tangganya terdapat banyak sekali kejadian...