Tanpa basa basi seperti biasa nya.
Pas ngetik part ini, fin lagi galau karna berduka :(Semoga saja bisa menghibur ya.
Selamat menikmati ceritanya...***
Awal yang baru. Kini aku tengah berada di kamar mama dan papa guna mencari hijab yang bisa ku pakai ke sekolah. Tentunya yang sesuai dengan warna seragam ku.
Semalam ...
Reaksi mama dan papa saat aku menjelaskan bahwa aku akan berubah, mereka sangat bahagia.Di meja makan, mama dan papa menatap ku yang tengah mengambilkan makanan untuk aflah dengan hijab yang melekat di kepala ku.
"Dalam rangka apa nih pake hijab?" Tanya papa yang meletakkan sendok nya di piring. Menjeda sejenak acara makan malam nya.
Kali ini, mama dan papa makan malam lebih dulu, mungkin mereka mengira bahwa aku dan aflah sudah selesai makan malam.
"April mau berubah pah. Boleh kan?" Tanya ku.
Papa tersenyum. "Tentu boleh lah!. Papa seneng denger nya."
"Terimakasih ya nak aflah, sudah merubah anak perempuan mama menjadi seperti ini."
Ucap mama pada aflah yang duduk di samping ku.Terlihat aflah tersenyum menanggapi ucapan mama. "Sudah tugas aflah ma. Aprilia kan sudah menjadi tanggung jawab aflah, jadi sudah tugas aflah merubah aprilia menjadi lebih baik lagi. Bukan kah jika aprilia terus seperti ini akan menambah dosa bagi papa, aflah dan anak lelaki nya?"
"Tidak salah kami menjodohkan kamu dengan putri kami flah" terang papa.
Aku terkekeh mendengar ucapan papa. Tapi aku juga setuju dengan ucapan nya. Jika saja aku tidak di jodohkan dengan nya, mungkin aku tidak akan memiliki niat untuk berubah.
"Besok mau pake hijab ke sekolah?" Tanya mama.
Aku menunduk memilih ujung baju membuat ketiga orang berbeda umur itu menatap ku dengan heran.
"Ragu?" Tanya papa.
Aku menggeleng. "April ... april belum punya hijab yang senada dengan seragam april."
Mama mendekati ku. "Dih? Lupa?. Mama punya banyak hijab! Besok pagi april ke kamar mama yah? Milih sendiri hijab yang mau kamu ambil. Lain kali mama ajak kamu beli hijab bareng. Oke?" Semangat mama membuat ku mengangguk.
"Wah ... banyak banget toh!" Ujar ku takjub saat melihat dua kotak lemari berisi penuh dengan hijab berbagai warna dan motif.
Aku pun mulai mencari cari hijab yang cocok dan sesuai dengan kriteria ku.
Cukup mencari hijab yang simple dan polos, aku tidak suka hijab yang bermotif apalagi bunga bunga yang amat banyak. Menurut ku itu terlalu ramai seperti pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI ALIM GUE! {END}
Teen FictionMereka memang masih belum cukup umur untuk menikah, tapi karna perjodohan antar keluarga membuat mereka menyatu dalam ikatan yang sakral. Keduanya juga memiliki karakter yang berbeda, jadilah di dalam rumah tangganya terdapat banyak sekali kejadian...