BAGIAN 7👊

255 15 0
                                    

Bismillahirrohmanirrohim
Happy reading all
Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke temen kalian yah.

***

Saat bel istirahat berbunyi, aprilia dan juga aflah masih berada di dalam UKS .
Keadaan kali ini berbeda, aprilia tengah tertidur, mungkin efek samping dari obat yang di berikan oleh dokter.

Dia tertidur dengan posisi memunggungi aflah yang sibuk dengan handphone nya.
Entah apa yang di lakukan remaja itu.

"Sahabat gue ga lo apa apa in kan?" Tanya hana yang tiba tiba datang dengan sebotol air mineral dingin.

Aflah melirik sekilas pada hana, lalu kembali pada ponsel nya tanpa menjawab pertanyaan aneh hana.

Hana mendengus kala aflah mengabaikan ucapan nya. Dia beralih melihat kondisi aprilia dari arah yang berbeda.

"ASTAGA!!" Pekik hana yang membuat aflah dan dua dokter di sana tersentak kaget.

Bahkan, aprilia pun terusik dan bangun dari tidur nya.

"Kenapa sih han?" Tanya aprilia.

Hana menunjuk hidung aprilia. "Hidung lo anjir! Lo mimisan!" Ucap hana.

Aflah segera melihat nya, dan benar saja. Darah segar merembes dari dalam lubang hidung aprilia, bahkan sudah mengotori seprai bantal nya.

Apakah aprilia mimisan dari tadi?. Pikir aflah

"L-lo bohong kan?! G-gue takut darah!!" Ucap aprilia dengan lirih.

Dokter yang mendengar hal itu segera menangani aprilia dan membersihkan darah yang mengalir dan membasahi bantal.

"Sebaik nya, aprilia di rawat inap di rumah sakit selama satu atau dua malam saja. Keadaan nya semakin memburuk" ucap dokter pada aflah.

Aflah mengangguk mengerti, dia segera menelfon teman nya untuk meminjam mobil guna membawa aprilia ke rumah sakit.

"Gue bawa mobil, lo ga usah minjem. Nih kontak nya" ucap aprilia, dia memberikan kontak mobil pada aflah setelah mendengar pembicaraan lelaki itu.

Dengan segera, aflah meraih nya tanpa menyentuh kulit tangan aprilia.
"Lo rangkul dia ke depan hati hati, gue ambil mobil dulu" ucap aflah pada hana dengan datar.

Setelah nya, aflah berlari terburu buru menuju parkiran. Dia sempat bingung, mana mobil aprilia, namun saat ia menekan tombol pada kontak mobil, satu mobil berbunyi menandakan itu adalah mobilnya.

Sedangkan aprilia dan hana, ia sedang di rangkul dengan hati hati oleh sahabat nya itu.

"Apa nya yang sakit? Kalo sakit, kita duduk dulu" ucap hana melihat jalan aprilia semakin lunglai. Untung saja koridor kelas saat ini tengah sepi.

Aprilia memegang kepalanya. "Pusing" keluh nya pada hana. Hana meminta agar mereka duduk sebentar supaya pusing yang di derita aprilia sedikit hilang.

Namun, lagi lagi aprilia menolak nya dengan alasan dia ingin segera di tangani.

Sesampainya di depan, hana melihat mobil aprilia yang di kendarai oleh aflah menuju mereka. Saat mobil sudah berada tepat di hadapan nya, hana segera membantu aprilia untuk berbaring di jok belakang dengan paha nya sebagai bantal.

SUAMI ALIM GUE! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang