BAGIAN 8👊

280 12 0
                                    

Bismillahirrohmanirrohim
Part kemaren gimana nih?? Seru gak??
Masih kecewa sama yang vote, huuuu..
Jangan kek gitu ya readers

***

Hari sudah malam, adzan isya sudah terdengar beberapa saat yang lalu di masjid sekitar rumah sakit tempat aprilia dirawat inap.

Papa dan mamanya tengah makan malam di kantin setelah berpamitan kepadanya tadi.
Sekarang, aprilia tengah berbaring dengan jarum infus yang terpasang ditangan kanan nya.

Di temani dengan sebuah handphone tentunya. Maka dari itu dia rela di tinggal sendirian di kamar inap ini.

Ceklek

Lagi asik asik nya membaca novel di handphone nya, gadis itu di kejutkan dengan suara pintu yang dibuka.

Dikiranya adalah ke dua orang tuanya yang datang, namun justru tiga orang yang kehadiran nya membuat aprilia sedikit terkejut.

"Om.. tante.." sapa nya saat ketiga orang itu menghampirinya yang kini berubah posisi menjadi duduk.

Dua orang dewasa di sana tersenyum melihat gadis yang terlihat jauh lebih baik kondisi nya.
"Bagaimana? Sudah mendingan?" Tanya si perempuan.

Aprilia mengangguk mantap tak lupa dengan senyuman yang di suguhkan nya pada wanita itu.

"Alhamdulillah lumayan sih tan. Tante kok tau, kalo aprilia di rawat di rumah sakit?" Tanya aprilia.

"Alhamdulillah. Iya, tadi aflah yang kasih tau tante sama om tentang keadaan kamu yang pingsan di sekolah" ucap nya. Dia haura, ibunda dari aflah sekaligus calon mertua aprilia.

Ryan dan aflah juga berada di sana. Hanya saja mereka menyimak terlebih dahulu perkataan perkataan dua perempuan itu.

"Oh iya, daniel dan laura dimana?. Kok kamu sendirian di sini?" Tanya ryan yang tidak melihat seujung batang hidung besan nya itu.

"Ah ... tadi mama sama Papa lagi makan malam di kantin. Mungkin habis ini datang kok om. Om ... sama ... tante duduk aja dulu. Hehe " ucap aprilia dengan sopan.

Sebenarnya sedari tadi ada satu anak adam yang jengkel karna tidak kunjung di sapa oleh gadis yang tengah sakit itu. Siapa lagi kalau bukan aflah alfarendra.

"Saya?" Tanya aflah yang akhirnya buka suara.

Ryan yang hampir saja mendudukkan bokong nya di sofa rumah sakit pun menghentikan aksinya karna ucapan ambigu dari putra nya.

"Kamu kenapa?" Tanya ryan

"Gak! Ga papa!!" Jawab aflah lalu duduk di samping ryan.

Haura yang mengerti maksud perkataan anak nya hanya terkekeh kecil lalu kembali pada menantu nya yang tengah sakit itu.

"Oh iya.. ini tante bawakan buah. Tante taruh di sini yah" ucap haura yang meletakkan sepaket buah yang sudah di susun sedemikian rupa.

Aprilia mengangguk canggung. "Maaf kalau ngerepotin tan" ucap aprilia tak enak hati.

Tadi siang dia merepotkan putra nya, Sekarang dia merepotkan ibunda nya. Bagaimana pun, aprilia memiliki rasa sungkan.
Walau pada aflah masih bisa dia tahan.

SUAMI ALIM GUE! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang