BAGIAN 38👊

224 9 0
                                    

Happy reading all...
Jangan lupa follow akun wattpad fin, jangan lupa vote komen dan share sebanyak banyak nya supaya makin banyak orang yang mengenal kisah aflah dan aprilia.

***

M

alam hari adalah waktu dimana orang orang mengistirahatkan tubuhnya setelah melakukan kegiatannya satu hari full. Termasuk dengan aprilia, tapi wanita itu sejak beberapa menit yang lalu membalikkan tubuhnya menghadap kesana kemari.

Padahal waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari.

Arshila yang merasakan pergerakan di sebelahnya langsung membuka mata. Dia menemukan aprilia yang terlihat tidak nyaman dalam tidur nya.

Wajah wanita itu penuh dengan keringat dingin, dan tunggu! Saat arshila menyibak selimut yang menutupi tubuh mereka, arshila mendapati kasur bagian aprilia mulai basah. Tidak mungkin kalau aprilia mengompol.

"April? ... bangun yuk. Kamu basah semua." Ucap arshila mencoba membangunkan aprilia.

Aprilia langsung membuka matanya. Dia terlihat menahan sakit dan menangis.

"Hei,  ada apa?" Tanya arshila.

"S-sakit k-kak!. P-perut aku sakit!" Lirih aprilia dengan nafas yang sudah tidak beraturan.

Arshila berfikir bahwa aprilia akan segera melahirkan. Arshila bangun dari kasur nya, dia memakai khimarnya dan berlari menuju kamar orang tuanya.

Tak butuh waktu lama, haura dan ryan datang dengan wajah panik. "Ya allah!. Kamu sudah mau lahiran sayang!" Ucap haura.

Ryan segera memakai kan khimar pada aprilia. Setelah itu dia membopong aprilia menuju mobil yang sebelumnya sudah di keluarkan dari garasinya. "Bunda, ambil perlengkapan bayi nya ya?" Ucap ryan dengan lembut kepada sang istri.

"Udah bunda ambil yah. Kita berangkat ke rumah sakit saja!"

Akhirnya mereka menuju ke rumah sakit. Arshila tidak ikut karena di perintah oleh bunda haura untuk tetap menjaga rumah. Arshila mengabari aflah bahwa aprilia akan segera melahirkan anak pertama nya.

Arshila berjalan kesana kemari di dalam ruang tamu rumah nya. Dia khawatir mengingatkan kesakitan yang aprilia tampak kan tadi.

Arshila melihat ke arah jam besar yang ada di ruang tamu. Masih bisa untuk melaksanakan shalat tahajjud dan meminta yang terbaik kepada allah untuk proses persalinan ipar nya.

Di rumah sakit, aprilia segera di bawa ke ruang bersalin oleh dokter. Ryan juga memilih agar dokter yang menangani menantunya adalah dokter perempuan.

"Suaminya ada?" Tanya dokter yang sudah siap melakukan persalinan.

Bunda haura maju ke arah sang dokter. "Suaminya sedang dalam perjalanan dok. Saya mertuanya, boleh saya yang menemani?" Tanya haura dengan sedikit panik.

Dokter tersebut mengangguk. Bunda haura akhirnya meminta izin kepada ayah ryan untuk mendampingi proses persalinan menantunya.

Aprilia sudah berada di atas brankar dengan peluh yang membasahi kening nya. Haura mendekat dan menggenggam tangan menantunya.

Menyalurkan semangat agar menantunya tidak panik saat detik detik persalinan akan di laksanakan.

"Oke, ibunya sudah siap. Hitungan ketiga, ibu mengejan ya?" Arahan dokter membuat aprilia melirik takut ke arah bunda haura.

Bunda haura menggeleng dan menghapus peluh yang membasahi kening menantu nya. "Jangan takut, kamu akan segera bertemu anak mu sayang. Semangat! Oke?. Demi anak mu, demi aflah. Kamu dan aflah akan menjadi orang tua." Tutur haura.

SUAMI ALIM GUE! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang