BAGIAN 33👊 (spesial peringatan G30S)

223 8 0
                                    

Ga usah menye menye.
Tinggal vote, komen dan share sebanyak banyak nya! Gue maksa!
Selanjutnya ...

---• Happy reading all •---

***

Mengetahui kehamilan aprilia, keesokan harinya aflah mengajak istri kecil nya itu untuk melajukan usg ke rumah sakit.

Mereka tampak bahagia saat melihat layar monitor yang di tunjukkan oleh dokter setempat.

"Itu ... boleh di print?" Tanya Aprilia menunjuk layar monitor.

Tentu saja sang dokter mengangguk. "Mau di print kan berapa lembar bu?" Tanya dokter dengan ramah.

Aprilia melirik ke arah aflah. "Empat lembar boleh ngak dok?"

Pertanyaan yang di lontarkan aprilia kepada dokter membuat aflah menatap istri nya itu dengan terkejut.

"Untuk apa banyak banyak?. Satu saja cukup hubby!" Ucap aflah.

Aprilia menggeleng. Dia menggenggam tangan aflah dan mengedipkan matanya ke arah aflah. Akhirnya aflah menghembuskan nafasnya pasrah atas permintaan istrinya.

"Tapi buat ap--"

"Mau aku kasih ke mama papa, ayah bunda, sama kak shila. Nanti yang satunya lagi, kita simpan. Boleh kan?"

Aflah mengangguk. Akhirnya mereka meminta dokter untuk mengeprint foto janin yang masih segumpal darah di layar monitor itu.

"Ini pak, bu." Ucap sang dokter menyerahkan hasil print nan.

Aprilia mengambil itu dengan semangat dan senyum yang merekah. Dia mengelus foto tersebut dengan sayang.

"Kalau begitu, kami pamit dokter. Terimakasih banyak. Assalamualaikum." Ucap aflah.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh."

***

Sepulang dari rumah sakit, aprilia mengajak aflah untuk pergi ke rumah mama dan papanya terlebih dahulu untuk memberikan kabar baik ini pada keduanya.

Tentu saja aflah menuruti nya. Apalagi, mengingat bahwa keluarga dan keluarga mertuanya belum ada yang tau perihal kehamilan sang istri.

Niat nya, setelah dari rumah mertuanya, aflah yang akan mengajak aprilia untuk memberikan kabar baik kepada keluarga nya.

"Assalamualaikum, mama? Papa?" Panggil aprilia setelah mengetuk pintu dan menekan bel rumah.

"Kamu udah ketuk pintu, udah pencet bel nya, terus ngapain malah masih manggil manggil?. Mereka bakal tau kok kalau lagi kedatangan seseorang." Ucap aflah.

Aprilia terkekeh. Entahlah dirinya ingin sekali melakukan hal hal kurang kerjaan dan manfaat seperti itu.

Pintu terbuka.  Menampilkan sosok laura yang hadir dengan masih menggunakan celemek.
Sepertinya ibu dari anak tunggal itu baru saja memasak di dapur.

"Assalamualaikum mama!" Salam aprilia langsung menubruk tubuh laura dan memeluk nya.

Dengan senyum, laura membalas pelukan hangat yang dia rindukan dari sang putri.

SUAMI ALIM GUE! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang