Udara dingin menyapa Kaluna sewaktu cewek itu membuka pintu rumah. Pagi itu matahari masih malu-malu menunjukkan diri.
Kaluna menutup pintu rumahnya dan langsung bergegas pergi dari rumahnya. Ia sengaja berangkat sekolah pagi-pagi untuk menghindari Nigra yang ia yakin pasti akan menjemputnya sebab sudah menjadi kebiasaan bagi Nigra menjemputnya setiap paginya.
Butuh waktu bagi Kaluna untuk mencerna semuanya. Ia masih dilingkupi kebimbangan. Dan aksi yang dilakukannya kemarin pun hasil dari kebimbangannya dan membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
Karena tindakan kemarin juga ia sudah berhasil melukai Nigra. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak melukai Nigra? Sungguh, ia takut Nigra akan terluka lagi karenanya.
Kaluna mengeratkan sweeternya berusaha menghalau udara dingin yang menyelimutinya. Ia juga saling menggesekkan kedua telapaknya.
Kaki Kaluna berhenti melangkah karena berpapasan dengan Nigra. Ia tidak pernah menduga sebelumnya. Cowok yang tidak begitu jauh darinya itu memberikan sebuah senyum yang sangat manis dan tulus padanya.
Bahkan setelah ia kemarin menggores hati Nigra mengapa cowok itu masih bisa memberikan sebuah senyum padanya?
Senyum yang Nigra berikan memang bergitu manis tapi itu sangat menyakitkan baginya mengetahui kenyataan bahwa Nigra memberikan senyum pada seorang gadis yang kapan saja bisa melukainya.
Kaluna berusaha mengabaikan Nigra dan melanjutkan jalannya namun tangan cowok itu menarik tasnya sewaktu ia melewatinya hingga membuat Kaluna menabrak dada Nigra. Dan tanpa ia duga sebelumnya Nigra memeluknya dari belakang. Tangan Nigra melingkar sepenuhnya di pinggang Kaluna dan dagu Nigra bertumpu pada kepala Kaluna.
"Kenapa menghindar, hm?"
"Emm-" Kaluna menengguk salivanya. Jantungnya berdetak dengan cepat. Posisinya yang begitu dekat dengan Nigra membuatnya menjadi gugup.
"Emm?"
"A-aku tidak menghindar."
"Lalu mengapa kamu mengabaikanku? Apa aku sudah tidak lagi menarik di matamu?"
"Bukan begitu!" jawab Kaluna cepat hingga membuat Nigra terkekeh gemas.
"Berarti aku akan selalu menarik bagimukan, Jana? Maka aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun! Sebab aku tidak ingin kamu kehilangan sesuatu yang menarik bagimu."
"Nig..."
"Jangan minta yang aneh-aneh, Jana, sebab aku tidak akan menyanggupinya. Kecuali kalau kamu meminta ciuman dariku maka aku akan langsung berikan."
"Nigra dan semua kata-kata manisnya."
"Permintaanku bukan sesuatu yang aneh."
"Apa itu?"
"Waktu."
"Maksud kamu apa, Jana?" Nigra mengeratkan pelukannya seolah-olah takut Kaluna akan kabur darinya dan meninggalkannya untuk waktu yang lama.
"Aku butuh waktu, Nig. Beri aku waktu untukku sendiri." Kaluna mengusap tangan Nigra berusaha memberikan cowok itu sebuah ketenangan.
"Berapa lama?"
Pertanyaan Nigra dijawab gelengan oleh Kaluna. "Seminggu?" tawar Nigra.
"Tidakkah itu terlalu singkat?"
"Tidak! Aku tidak ingin terlalu lama jauh dari kamu, Jana, sebab aku takut kamu akan pergi. Kemarin kamu juga melantur ingin meninggalkan aku bukan? Jika aku memberikan kamu banyak waktu bisa-bisa kamu benar-benar meninggalkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel (Selesai) ✓
Fantastik"Cintailah orang sewajarnya. Jangan sampai cinta mengendalikan diri kamu sepenuhnya. Kamu harus bisa memberikan ruang tersendiri antara perasaan dan logika ketika sedang jatuh cinta." Start: 16 Januari 2022 Finish: 09 Agustus 2022 *** Credit cover b...