6. Lelah Itu Apa?

1.1K 150 50
                                    

Hari berlalu dengan cepat. Sesuai perjanjian lalu, laki-laki yang kini tengah menggunakan topi itu menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Lo gak pernah ganti jacket atau gimana sih, Chan? Perasaan dari kapan hari gua liat jacket lo itu doang." Ujar Jemiel yang tengah berlalu menuju dapur dari arah kamarnya.

"Yang sekarang gua pakai ini punya Abang. Yang kemarin-kemarin baru leather jacket gua."

Jemiel tak merespon lagi. Ia memilih menuangkan susu bubuk ke dalam gelas.
"Duduk dulu, gua buatkan susu."

"Mama sama Papa dimana?"

"Papa masih diatas kayaknya, kalau Mama baru aja keluar. Mau nyiram tanaman." Jawab Jemiel.

TING

TING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu tertegun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki itu tertegun. Detik selanjutnya Chandra paham satu hal, cerita ini akan terulang sama seperti cerita lalu. Mungkin tak terulang dengan alur yang sama tapi kurang lebihnya pasti rasa sakitnya akan sama.

"Hobby lo ngelamun ya sekarang?"

"Thanks." Ucap Chandra saat merasa tangannya sedikit merasa hangat akibat gelas berisi susu khusus untuknya.

"Lagi mikir apa?"

Chandra mengedikkan bahunya sebagai jawaban dati pertanyaan saudaranya.

"Gua tebak, lo lagi mikir hari ini lo akan menulis cerita hancur yang seperti apa? Benar gak?" Tebak Jemiel yang membuat Chandra tersenyum kecil.

CHAPFALLEN (CHANDRA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang