🧸🐱
Terhitung sudah satu bulan Lisa tinggal sendiri di apartemennya. Ia menjadi gadis yang lebih mandiri, dan tidak boros. Tak seperti dulu, ia bebas membeli apapun yang di inginkan. Sekarang untuk membeli makan saja ia harus berfikir beberapa kali.
Hidupnya terasa berbeda. Ada perasaan tenang, karna ia terhindar dari pertengkaran dengan sang ayah. Namun, tak bisa ia pungkiri jika rindu terhadap keluarganya selalu ada.
Berbicara tentang ayahnya. Lisa tak tahu kabar orangtuanya. Ia enggan untuk sekedar menanyakan keadaannya pada Chaeyoung sekalipun. Jangan salahkan dia jika menjadi anak yang tak perduli lagi. Karna pada dasarnya, seo Joon pun tak pernah menanyakan kabarnya, walau lewat pesan.
Pernah Lisa di hubungi oleh ibunya beberapa kali, menanyakan tentang keadaannya. Namun, sudah dua minggu kebelakang ini, Min-young tak pernah lagi menghubunginya.
Beruntungnya Lisa sekarang sudah bekerja paruh waktu di sebuah minimarket yang terletak tak jauh dari apartemennya. Bersyukur jika minimarket itu menerima pegawai paruh waktu seorang pelajar. Jika tidak, Lisa tak tahu mendapatkan uang darimana.
Sebenarnya Chaeyoung sering menawarkan bantuan uangnya untuk Lisa. Tak hanya Chaeyoung. Jennie serta ketiga sahabatnya pun sering menawarkan bantuan padanya. Namun, Lisa tak ingin menerimanya. Lisa pikir ia masih bisa membiayai hidupnya sendiri dan tak ingin merepotkan oranglain.
Drtt Drtt
Lisa yang tengah duduk santai di balkon kamar di temani satu kaleng soda serta satu bungkus rokok yang ia hiraukan sejak tadi sontak menoleh melihat ponsel yang ia simpan di atas meja berdering.
Melihat siapa yang menghubunginya pagi ini membuat ia mengerutkan kening. Mengambil ponselnya, Lisa segera menjawab panggilan itu.
" Yeoboseyo.."
" Lisa-yaa.. Eodie isseoyo.?"
" Apartemenku."
" Aku di luar, buka pintunya."
Lisa mengerutkan keningnya, tanpa mengatakan apapun ia langsung memutuskan panggilan itu. Menyimpan ponselnya. Lisa bangkit berjalan menuju pintu utama.
Membuka pintunya. Ia mendapati Jennie yang berdiri disana, dengan Gummy smile khas dari gadis berpipi mandu itu. Tak hanya itu, Jennie terlihat membawa paper bag.
" Selamat pagi.. " Sapa Jennie ceria. aahh ini memang masih pagi.
Lisa diam saja, menatap Jennie tanpa ekspresi. Untuk apa gadis berpipi mandu itu pagi-pagi sudah mengunjunginya. Lisa saja belum mandi, berbeda dengan Jennie yang terlihat cantik dengan pakaian santainya. Ahh Jennie memang selalu terlihat cantik Lisa akui.
" YA! kau tak menyuruhku untuk masuk. ? "
Jangan lupa. Sekarang Jennie sudah berani berbicara keras padanya. Bahkan selalu cerewet. Dan Lisa, ia sudah terbiasa sekarang. Entah karna terlalu sering atau.. Entahlah hanya Lisa yang tahu.
Menghela nafas kasar. Lisa menggeser posisinya memberi jalan untuk gadis berpipi mandu itu masuk. Lisa harus rela minggu paginya di ganggu oleh Jennie. Lagi. Ya. karna memang setiap minggu gadis berpipi mandu itu selalu seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
LISA ( Jenlisa )
FanfictionKetika menjadi seorang yang berbeda dengan yang sebenarnya. Sulit sekali. Hanya saja, waktu mengajarkan untuk menjadi terbiasa.