19. Chapter nineteen

1.3K 186 15
                                    

🧸🐱

" Saya tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah ayahmu yang meminta." Ujar pria paruh baya yang menyandang sebagai kepala sekolah di sekolah milik ayah Lisa.

Sore ini ketika jam pelajaran sudah selesai. Lisa di hampiri oleh salah satu guru untuk menemui kepala sekolah karna ada hal yang di sampaikan. Dan disinilah Lisa sekarang, di ruangan besar dan rapi.

Hari ini kepala sekolah yang bernama Choi Siwon itu di hubungi oleh Seo Joon. Pria yang berstatus sebagai ayah dari Park Lisa itu tiba-tiba mencabut semua biaya serta lepas dari tanggung jawab gadis itu.

Siwon tidak tahu alasannya karna ia sendiri tidak berani hanya sekedar menanyakannya. Yang Siwon tangkap dari pembicaraan Seo Joon dengannya adalah Lisa masih bisa sekolah disana asalkan dengan gadis berponi itu membiayainya sendiri layaknya siswa yang lain. Karna sebelumya Lisa dan Chaeyoung memang terbebas dari biaya sekolah itu.

Lisa terdiam mendengarkan penjelasan dari pria yang duduk di hadapannya ini. Hatinya terasa begitu sakit sekarang. Seo Joon ternyata tidak berbohong dengan ucapannya waktu itu. Lisa pikir ayahnya hanya mengancam, namun ternyata tidak sama sekali. Seo Joon benar-benar melepaskan tanggung jawabnya terhadap Lisa.

" Baiklah. Saya masih akan sekolah disini. dan untuk biaya nya saya usahakan akan membayarnya tepat waktu. " Lisa berucap. Kali ini ia akan mengikuti apa yang Seo Joon minta. Meskipun Lisa sendiri tak yakin jika ia bisa.

Siwon menatap iba gadis berponi itu. Ia sedikit tahu jika hubungan Lisa dan kedua orangtuanya tidak terlalu baik. Hal ini ia ketahui ketika beberapa kali melihat Seo Joon dan Lisa yang bertengkar saat pria itu mengunjungi sekolah.

" Jika kau tidak keberatan, saya siap untuk membantumu Lisa. Namun, kau harus merahasiakan ini." Tawar Siwon. Pria itu benar-benar tidak tega jika gadis remaja seperti Lisa membiayai sekolahnya sendiri.

Lisa menggeleng pelan, ia tersenyum tipis. " Terimakasih untuk tawarannya pak. Namun, saya akan usahakan membayarnya sendiri."

Lisa memakai ranselnya yang semula tergelatak begitu saja di samping. " Saya hanya perlu data biaya apa saja yang harus saya bayar. Dan saya akan membayarnya tepat waktu seperti siswa lain. "

Lisa bangkit dari duduknya. Tersenyum tipis ia membungkuk sopan kepada pria yang kini sudah berdiri di hadapannya. " Terimakasih. Selamat sore."

Lisa keluar dari ruangan itu. Berjalan santai namun pikirannya saat ini sedang kalut. Memikirkan hidupnya benar-benar terasa berantakan saat ini. Bagaimana orangtua bisa tega melepaskan tanggung jawabnya terhadap anak. Mungkin hanya Seo Joon yang bisa melakukan itu.

Soal biaya sekolah, Lisa harus memikirkan itu dengan serius. Ia harus mencari cara agar bisa mendapatkan uang banyak. Sekolah milik ayahnya ini bukanlah sekolah kecil. Sekolah ini termasuk sekolah elit dan bergengsi di kotanya. Jelas jika urusan biaya tidaklah murah.

Lisa membuang nafasnya kasar. Tidak bisa berpikir jernih saat ini. Bekerja paruh waktu dengan menjaga sebuah minimarket tak akan bisa sepenuhnya membantu.

***

" Kenapa lama sekali. ? ada masalah ? " Donghyuk bertanya saat gadis berponi itu baru saja sampai di atap gedung sekolah.

Ketiga sahabatnya dan juga Jennie memang memutuskan menunggu Lisa di atap gedung. Mereka pikir Lisa akan sebentar namun kenyataannya Lisa baru datang setelah memakan waktu hampir satu jam.

Lisa menggeleng. Ia mengambil kaleng soda yang masih baru di meja kecil disana, membukanya kemudian meneguknya. Helaan nafas keluar dari mulut Lisa seakan ia merasa lega setelah meminum soda itu.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang