39. Chapter thirty-nine

1.1K 186 23
                                    

🧸🐱

Satu tahun lebih berlalu. Tak terasa, sudah lama sekali Lisa tinggal bersama Hae Sook. Kehidupannya tentu berubah seiring berjalannya waktu. Tak gampang memang, namun Lisa sangat menikmati.

Terbukti dari berat badannya yang bertambah meskipun tak banyak. Namun terlihat dari pipinya yang membulat. Kesederhanaan keluarga itu membuat Lisa nyaman dan bahagia.

Sejauh ini Lisa bisa bertahan hidup berkat Hae Sook dan Haruto. Tak pernah Lisa berhenti berucap syukur dan terimakasih pada tuhan yang masih memberikan kesempatannya untuk bahagia.

Meskipun terkadang lelah menjalani kehidupannya. Namun dengan melihat senyum kedua malaikat yang selalu menemani Lisa, rasa lelah itu menguap begitu saja.

Kedai Hae Sook semakin ramai pengunjung. Tempatnya pun sudah di perbesar. Dan beberapa bulan ke belakang. Hae Sook selalu menutup kedainya dari jam sembilan. Karna sudah habis terjual.

" Oppa.. tolong bawa ini kedapur. Aku akan bersihkan meja. " Perintah Lisa pada laki-laki jangkung itu yang langsung di turuti.

" Ndee. " Pria itu mengambil beberapa gelas dan mangkuk di nampan yang diberikan Lisa.

Sehun. Pria itu beberapa bulan ini berhasil mendekati Lisa. Meskipun masih dalam tahap awal. Namun, ia senang, gadis berponi itu sudah mau banyak berbicara dengannya.

Hampir setiap hari Sehun mengunjungi kedai. Dan membantu untuk menutupnya jika sudah malam. Ikut membereskan, itu sudah menjadi kebiasaannya sekarang setelah ia pulang bekerja dari sebuah pabrik kecil yang tak jauh dari kedai itu.

Sehun tak keberatan. Meskipun sebenarnya ia lelah. Namun, Sehun senang membantu Hae Sook dan tentunya dengan imbalan ia bisa bertemu dengan Lisa.

" Biar aku yang mencucinya bi. " Sehun menghampiri Hae Sook yang berdiri di depan wastafel. Menyimpan nampan tadi.

" Aigo.. kau pasti lelah, kenapa terus kemari.? " Hae Sook sedikit menggeser tubuhnya karna Sehun kini berdiri di depan wastafel siap untuk mencuci mangkuk dan gelas-gelas yang kotor.

Pria itu memakai sarung tangannya dan mulai mencuci piring kotor itu. " Tidak apa-apa. Aku senang bisa membantumu. "

" Dan bertemu Lisa tentunya. " Lanjutnya dengan memainkan alisnya lucu.

Hae Sook berdecak pelan. Pria itu memang terang-terangan sekali jika menyukai Lisa. Meskipun sikap Lisa masih terkadang dingin. Hae Sook mengapresiasi kegigihan pria itu. Namun, ia juga takut jika harapan Sehun tidak sesuai nantinya.

" Kau benar-benar menyukai Lisa ternyata. " Hae Sook menggelengkan kepalanya.

Sehun mengangguk pasti. " Tidak ada salahnya bukan. Bibi.. dia tidak mempunyai kekasih. "

Hae Sook kini duduk di kursi yang tersedia di dapur. Menatap punggung Sehun yang sibuk dengan pekerjaannya. " Dari mana kau tahu.? Bagaimana jika Lisa mempunyai kekasih. "

Sehun terdiam beberapa detik. Ia menengok kebelakang. Mengulum bibirnya mendengar ucapan wanita tua itu. Benar juga. Sehun tidak tahu apakah Lisa mempunyai kekasih atau tidak. Faktanya Sehun belum terlalu mengenal Lisa lebih jauh.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang