21. Chapter twenty one

1.4K 175 18
                                    

🤗🧸

" Ahhh.. segar sekali. " Jennie mendesah lega setelah ia meneguk habis satu gelas jus lemon yang ia ambil secara paksa dari tangan Jisoo.

Setelah menyelesaikan hukumannya. Jennie langsung beranjak ke kantin sekolah. Kebetulan sekali ia bertemu dengan Jisoo dan Chaeyoung yang hendak membeli makanan di jam istirahat itu.

" Ppffttt..." Jisoo menahan tawa saat menatap Jennie kini berdiri di sampingnya.

" YA! Kenapa kau menatapku seperti itu. Huh ? " Jennie mendelik ketika melihat raut wajah Jisoo seperti tengah meledeknya.

" Kau sangat menggemaskan dengan seragam itu. Ahaha. " Kini tawa Jisoo meledak.

Chaeyoung menatap Jennie. Ia mengulum bibirnya, sama halnya seperti Jisoo, ia ingin sekali tertawa namun Chaeyoung menahannya agar Jennie tidak tersinggung.

Jennie menatap tubuhnya yang kini di balut seragam sekolah milik Lisa. Pantas saja Jisoo meledeknya, seragam gadis berponi itu nampak besar di tubuhnya.

Jennie terpaksa memakai pakaian milik Lisa itu. Karna tak ada pilihan lain. Jika ia pulang untuk mengambil seragamnya tadi pagi itu sangat membuang waktu.

Merutuki dirinya yang bertubuh mungil. Tidak. Jennie tidak salah dengan tubuhnya. Salahkan saja tubuh Lisa yang lebih tinggi darinya itu. Menyebalkan.

" Berhenti menertawaiku. " Kesal Jennie. Ia beranjak duduk di hadapan Jisoo dan Chaeyoung. " Aku lapar, pesankan aku makanan. "

Jisoo mendengus. Menatap Jennie tak percaya, adiknya itu sungguh keterlaluan. " YA! kau sudah menghabisi minumanku dan sekarang kau meminta makanan. Enak sekali. "

Namun, meskipun bergerutu, Jisoo tetap beranjak untuk membelikan adik satu-satunya itu makan. Ia tahu jika Jennie saat ini butuh makan. Dan Jisoo tak akan membiarkan adiknya kelaparan.

" Kenapa kau dan Lisa bisa terlambat. ? " Tanya Chaeyoung memecah keheningan di antara keduanya.

Chaeyoung memang tahu jika Jennie menginap di tempat Lisa dari Jisoo. Namun ia tak menyangka jika kedua gadis itu bisa terlambat dan berakhir mendapat hukuman.

Gadis blondé itu awalnya sangat marah ketika melihat Lisa di hukum. Namun, saat mendengar penjelasan dari guru kesiswaan jika Lisa yang meminta. Chaeyoung tak bisa berbuat apapun.

" Kita tidur sangat larut. Dan jam alarmnya tidak berfungsi. " Jawab Jennie. Mengambil beberapa lembar tissue di atas meja lalu mengusap keringat yang ada di wajahnya.

Chaeyoung terdiam beberapa detik. Kemudian menatap Jennie selidik. " Apa Lisa selalu pulang larut dari bekerja. ? "

Jennie menggeryit. Menatap gadis blondé itu bingung. " Kau tidak tahu. ?. "

Chaeyoung menggeleng. Ia memang tidak tahu pasti jika Lisa selesai bekerja pukul berapa. Chaeyoung hanya mengetahui jika Lisa bekerja di minimarket dan gadis berponi itu tak pernah memberitahunya dimana.

Jangankan minimarket tempat Lisa bekerja. Tempat tinggalnya saja Lisa tak memberitahunya. Gadis berponi itu selalu mengatakan jika ia akan selalu baik-baik saja ketika Chaeyoung ingin mengetahui semua tentang Lisa.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang