🐱🧸
" Noonna... hiks.. kau pasti kembali bukan. ? " Pria kecil itu sedari tadi tak berhenti menangis. Memeluk Lisa dengan sangat erat.
Lisa menepuk punggung Haruto dengan lembut. Tersenyum tipis menatap Hae Sook yang menggelengkan kepalanya.
Sudah hampir satu jam pria kecil itu tidak berhenti menangis. Mengetahui jika Lisa akan pergi membuatnya sedih dan teramat takut.
Lisa memang memutuskan untuk kembali pulang. Setelah memikirkannya dengan matang. Gadis itu kini akan kembali menemui keluarganya. Entah dia akan lama disana atau hanya sebentar. Lihat saja nanti.
" Aku akan kembali, kau tenang saja. " Lisa terus berusaha menenangkan pria kecil itu.
Haruto melepaskan pelukannya. Masih dengan isak tangis, ia menatap gadis di hadapannya dengan tatapan menyedihkan.
" Bagaimana jika kau tak kembali lagi, bagaimana jika kau kembali bahagia disana dan melupakanku. " Haruto terus berpikiran buruk.
Lisa terkekeh pelan. Ia menggeleng kuat, tidak membenarkan apa yang di katakan. Haruto.
" Tidak akan. Aku hanya pergi sebentar, setelah semuanya selesai, Noona akan kembali padamu dan nenek. " Lisa mengusap air mata yang terus mengalir di kelopak mata indah pria kecil itu.
" Benarkah. ? "
Lisa mengangguk pasti. Mengecup bibir Haruto singkat.
Hae Sook menghampiri Haruto. Mengusap kepala cucunya itu dengan penuh kasih sayang. " Berhenti menangis, kau hanya akan memperlambat kepergian Noonamu. Jika seperti itu. Dia akan lama kembali. "
Haruto mencoba menghentikan tangisnya ketika mendengar penuturan sang nenek. Ia sama sekali tak ingin Lisa pergi lama.
Lisa bangkit, menatap Hae Sook dengan senyuman tulusnya. " Apa aku boleh kembali jika nanti semuanya sudah selesai. ? "
Hae Sook memukul lengan Lisa dengan pelan. Tak bisa menutupi kesedihannya, kedua mata wanita tua itu kini berkaca-kaca.
" Apa yang kau bicarakan. Ini rumahmu, tentu saja kau harus kembali. " Hae Sook memeluk Lisa setelah mengusap airmatanya yang jatuh dengan kasar.
" Selesaikan masalahmu.. kau harus bahagia, dan memberi kabar baik untuk Bibi nanti. Eoh. ? "
Lisa mengangguk dalam pelukan Hae Sook. Memejamkan mata ketika tepukan-tepukan lembut di punggungnya terasa sangat menenangkan.
" Aku pasti bahagia, Bi. Do'akan aku, dan tunggu aku kembali. " Lisa melepaskan pelukannya. Mengusap lengan Hae Sook.
Gadis itu menatap wanita tua yang semakin terlihat lemah itu dengan penuh kasih sayang. Wajahnya dan kulitnya yang semakin keriput membuat hati Lisa terasa tercubit. Ketulusan Hae Sook dalam menyayanginya tak mungkin bisa Lisa membalasnya. Namun, Lisa berjanji suatu saat nanti akan membuat wanita itu bahagia dan menikmati masa tua nya dengan sebahagia mungkin.
" Aku pergi sekarang. " Lisa mengambil Ranselnya, tak banyak yang Lisa bawa. Hanya beberapa potong pakaian.
" Ruto-yaa.. Noona pergi dulu nde. Jaga nenekmu dengan baik. Jangan nakal Eoh. ?" Lisa mengusap rambut pria kecil itu yang masih sedikit terisak menahan tangisannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/288028422-288-k67699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LISA ( Jenlisa )
FanfictionKetika menjadi seorang yang berbeda dengan yang sebenarnya. Sulit sekali. Hanya saja, waktu mengajarkan untuk menjadi terbiasa.