5. Chapter five

1.9K 227 31
                                    

🧸🐱

Bruk

" aww.. "

Jennie meringis, saat ia tak sengaja tersandung batu yang cukup besar dihadapannya. Tubuhnya tersungkur ketanah. Karna kakinya terkilir.

Mendengar itu, sontak Lisa menoleh, dan mendapati gadis berpipi mandu itu tengah meringis kesakitan seraya memegangi kakinya.

Tak ingin menghampiri, Lisa hanya menatap Jennie dalam diam. Ada rasa tak tega, namun ia mencoba tak perduli.

Memilih mengabaikannya. Lisa berbalik badan hendak pergi. Karna baginya, itu bukan urusan Lisa.

" Shh.. sakit hiks "

Mendengar suara lirih Jennie, Lisa kembali menghentikan langkahnya. Ia kembali menoleh. Mendengus kesal saat melihat gadis berpipi mandu itu menangis sekarang.

Entah ada dorongan dari mana, Lisa menghampiri Jennie. Raut wajah yang tak berubah, ia berdiri di hadapan Jennie yang masih terduduk di tanah.

" Lain kali. Jangan ceroboh " Ucap Lisa datar.

Jennie mendongak. Ia menatap Lisa sendu, sesekali meringis karna kakinya memang terasa ngilu. Tak ingin menjawab, Jennie mencoba berdiri, namun ia tersungkur kembali saat merasakan kakinya bertambah sakit.

Lisa menggelengkan kepalanya. Melihat tingkah gadis dihadapannya itu.

" Sepertinya aku tak bisa berjalan dengan baik " Jennie menatap kakinya.

" Aku tak perduli. "

Jennie mendongak lagi. Menatap Lisa yang masih berdiri di hadapannya. Gadis berponi itu benar-benar tak mempunyai perasaan.

" Kau tak ingin membantuku ? Tak berperasaan sama sekali. " geram Jennie melihat Lisa yang hanya diam saja.

" Salahmu sendiri. "

Jennie kini menjadi kesal. Dengan terpaksa ia bangkit walaupun masih dengan rasa sakit di pergelangan kakinya. Namun mengharapkan bantuan Lisa sepertinya akan terasa sia-sia.

Jennie yang sudah berdiri. Kini menatap Lisa tajam. Kemudian melangkah meninggalkan Lisa, meskipun dengan jalan yang tertatih dan sesekali merintih.

Melihat itu. Lisa hanya diam saja, menatap Jennie yang meninggalkannya.

Namun tiba-tiba Lisa menyusul dan menghentikkan langkah Jennie, kemudian tanpa di duga gadis itu berjongkok di hadapan Jennie, membuat gadis berpipi mandu itu mengerutkan keningnya.

" Apa yang kau lakukan. ? " Tanya Jennie melihat Lisa yang berjongkok membelakanginya.

" Cepat naik. " Jawab Lisa datar.

Jennie membulatkan matanya. Apa maksud dari gadis es itu. Apa Lisa menyuruhnya untuk menaiki punggungnnya.

" Eoh ? "

" ck. Cepat naik. Jangan sok kuat " Lisa berdecak kesal melihat Jennie yang melongo.

Dengan sedikit ragu. Gadis berpipi mandu itu menaikki punggung Lisa. Masih dengan pikirannya yang bingung.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang