42. Chapter forty-two

1.7K 205 37
                                    

🐱🧸

" YA! PARK LISA. " Donghyuk berteriak. Sedikit berlari menghampiri Lisa yang tengah menatap kosong pada aquarium yang ada di balkonnya.

Gadis itu tentu terkejut dengan teriakan yang tiba-tiba. Namun ia hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah setelah mengetahui kedatangan dari sahabatnya itu.

Jinhwan tersenyum bahagia. Memeluk Lisa sebentar setelah di dahului oleh Donghyuk.

" Kau baik-baik saja. ? " Donghyuk memutar tubuh Lisa.

Jinhwan berdecak. " Kau tak lihat. Bahkan pipinya membulat. "

Lisa mendengus kesal. Melempar tissue bekasnya ke arah Jinhwan. Membuat pria itu tertawa.

" Aku kira kalian tidak akan menemuiku. " Lisa membuat drama dengan raut wajah yang sebisa mungkin terlihat sedih.

" Tidak mungkin. Kau tahu, setelah aku memberitahu bocah ini jika kau pulang. Dia mengajakku untuk membolos karna ingin cepat bertemu denganmu. " Jinhwan duduk di kursi yang ada di balkon. Menyimpan tas nya di lantai.

Donghyuk mengangguk cepat, kemudian ikut duduk. Namun pria itu memilih duduk di lantai, menyandar pada pagar balkon.

" Nde.. sialnya hari ini kita sedang ujian. " Kesal Donghyuk.

Lisa tersenyum. Menatap kedua sahabatnya yang memang masih memakai seragam sekolahnya. Terbesit rasa sakit ketika ia sudah tidak bisa memakai seragam itu lagi. Dan--ujian... dulu Lisa sangat menyukai ujian.

" Sebentar lagi kalian akan lulus bukan. ? " Lisa menyandarkan tubuhnya pada kursi.

" Tinggal beberapa bulan lagi. " Jawab Jinhwan. " Lisa-yaa.. sebenarnya, selama ini kau dimana. ? "

" Aku tinggal bersama orang yang sangat menyayangiku. "

" Kau bahagia. ? " Donghyuk bertanya. Melihat wajah Lisa yang tersenyum penuh arti.

Lisa mengangguk pasti. Memamerkan deretan gigi putihnya. " Tentu. Sangat bahagia. "

***

" Kau baik-baik saja bukan ? " Pertanyaan itu yang selalu Lisa dengar ketika baru pertama kali bertemu.

Kali ini. Chaeyoung yang Lisa temui malam ini. Di sebuah restoran siap saji. Gadis berponi itu menghubungi kakak kembarnya terlebih dahulu.

Masih terlihat sisa bulir airmata dari pelupuk mata gadis blonde itu. Airmata kebahagiaan yang tak bisa ia bendung. Ketika Lisa menghubunginya, itu terasa seperti mimpi. Dan kini Chaeyoung sadar, itu nyata. Adik kembarnya kembali.

" Seperti yang kau lihat. Aku sangat baik. ? " Lisa menampilkan senyuman manisnya. " Bagaimana kabarmu. ? "

Chaeyoung menunduk. Ia mengaduk minuman yang berada di hadapannya. Menghela nafas pelan sebelum kembali menatap Lisa.

" Aku baik-baik saja. " Chaeyoung memaksakan senyumnya. Tak ingin menghilangkan kebahagiaan ketika bertemu sang adik.

Namun, Lisa terlalu peka. Dia tahu jika gadis blonde itu sedang tak baik-baik saja. Lisa bisa merasakan itu karna sejatinya mereka saudara kembar.

" Ceritakan. " Lisa bukan bertanya. Melainkan memerintah.

Mengulum bibirnya. Chaeyoung mencoba menahan airmata yang memaksa untuk keluar. Namun, sekuat apapun dia menahan, Chaeyoung adalah Chaeyoung. Gadis dengan hati yang sangat lembut.

" Sebenarnya, bukan maksudku menambah beban pikiranmu. Tapi, kau bagian dari keluarga kita. " Chaeyoung menatap Lisa dengan sendu. " Keluarga kita sangat berantakan. "

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang