17. Chapter seventeen

1.4K 218 22
                                    

🧸🐱

Setelah mendapat kabar dari Jisoo yang menghubunginya, memberitahu jika Lisa ada di sekolah. Dengan Cepat Chaeyoung bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya. 

Niat awal gadis blonde itu akan bolos sekolah di urungkan karna ia ingin sekali menemui adik kembarnya itu. Mengabaikan rasa pusing dan tubuhnya yang demam. Chaeyoung tak perduli, Ia hanya ingin menemui Lisa dan memastikan jika gadis berponi itu baik-baik saja.

" Dia di taman."

Benar saja. Saat sudah sampai di sekolah, ia di beritahu jisoo jika Lisa berada di taman. mengabaikan gadis berbibir hati itu, dengan cepat Chaeyoung langsung berlari untuk menemui Lisa dengan senyum terpatri di wajahnya karna rasa bahagia yang ia rasakan sekarang.

" Lisa-yaa.. Kau baik-baik saja .? " Pertanyaan pertama yang Chaeyoung lontarkan saat tiba dihadapan gadis berponi itu. Mengabaikan Jinhwan dan Jennie yang berada di samping Lisa. Fokusnya tertuju pada sang adik.

" Ikut aku." 

***

" Duduk. "

Chaeyoung meringis saat Lisa melepaskan cengkraman tangannya. Gadis berponi itu membawanya ke ruangan kesehatan. Dengan sedikit takut melihat wajah Lisa yang terlihat menyeramkan, Chaeyoung duduk di ranjang memilih menatap lengannya yang sedikit memerah karna cengkraman Lisa yang cukup kuat.

" Apa yang kau lakukan disini. ? " Tanya Lisa datar.

Chaeyoung mendongak, ia mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Lisa yang menurutnya tak masuk akal. Untuk apa ? Apa Lisa lupa jika ia juga sekolah disana. Chaeyoung tidak salah bukan. ?

Lisa memejamkan matanya, ia menghembuskan nafasnya pelan melihat raut wajah kakak kembarnya yang terlihat kebingungan dengan petanyaannya. Baiklah, Lisa salah bertanya.

Gadis berponi itu menatap lengan Chaeyoung yang memerah karna ulahnya, kemudian beralih menatap wajah pucat gadis blonde yang duduk di hadapannya.

" Kenapa kau melakukan itu. ?"

Lagi-lagi pertanyaan Lisa membuat Chaeyoung bingung. Ia sama sekali tak mengerti apa yang di maksud oleh Lisa.

" Kenapa kau terus mencariku ? " 

Kini Chaeyoung mengerti arah pertanyaan Lisa yang sebelumnya. " Aku mengkhawatirkanmu."

Lisa membuang nafas kasar. " Aku tidak butuh. Kau tidak perlu melakukan itu. "

" Lisa--"

" Kau lihat dirimu sekarang. Kau sakit. Jika Appa dan Eomma tahu kau sakit hanya karna mencariku itu akan membuat mereka semakin membenciku. " Lisa menatap tajam gadis di hadapannya. " Apa itu yang kau inginkan. HUH. ? "

Chaeyoung terhenyak mendengar Lisa berteriak tepat dihadapannya. Ia memejamkan matanya, takut melihat Lisa saat ini. Chaeyoung menunduk. 

Apa Chaeyoung salah jika mencari keberadaan Lisa yang entah dimana hanya karna ia mengkhawatirkan gadis berponi itu, hingga membuat Lisa semarah ini sekarang. 

Melihat Chaeyoung yang menunduk dalam, dan mendengar isakan kecil yang keluar dari mulut gadis blonde itu membuat Lisa merasa bersalah. Tak seharusnya ia meninggikan suaranya perkara hal seperti ini. Namun, apa yang dilakukan Chaeyoung itu salah menurut Lisa.

Lisa menghela nafas pelan. Ia beringsut jongkok di hadapan Chaeyoung, menatap kakak kembarnya yang kini tengah menangis karna ulahnya. Entah sudah berapa puluh atau bahkan ratus kali Lisa selalu membuat gadis blonde itu menangis. Lisa selalu menyesal.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang