35. Chapter Thirty-Five

1.1K 191 18
                                    

🐱🧸

Gadis berponi itu menangis tersedu di pojok kamar apartemen miliknya. Menelungkupkan wajahnya pada kedua kaki yang bertumpu.

Mungkin sudah satu jam lamanya ia berada di posisi itu. Sesak di dadanya tak kunjung hilang. Begitu menyakitkannya orang-orang terdekatnya. Orang tua, Sahabat, bahkan orang yang ia cintai semuanya tak bisa ada yang di percaya.

Kemana lagi Lisa harus bertumpu. Pada siapa dia mengadukan nasibnya yang malang. Saat hati yang beku kembali mencair. Namun dalam sekejap semua menghancurkannya.

Andai Lisa tak lahir dari keluarga itu. Mungkin Lisa tidak bernasib seperti ini. Andai saja Lisa tak berteman dengan Mino, mungkin ia tak akan pernah merasakan pengkhianatan. Andai saja dia tak jatuh cinta pada Jennie, mungkin sakit hatinya tak akan seberapa.

Lisa hanya bisa berharap. Semuanya akan baik-baik saja setelah ini. Meskipun berat rasanya ia pikul beban itu sendiri. Lisa tak bisa lagi mengadu pada siapapun.

" Arghh.. " Lisa melemparkan botol soju yang sudah habis itu pada tembok hingga pecah berkeping-keping.

Kamar yang semula rapih dan wangi kini menjadi berantakan dengan bau dari asap rokok dan alkohol yang ia konsumsi sedari tadi.

" Kenapa tuhan.. kenapa. ? " Lisa menjerit dengan tangis yang tak kunjung berhenti. Meremas kepalanya dengan kuat seakan ingin melepaskan beban di kepalanya.

Rasa sakit di badannya kini tak terasa sama sekali. Menguap jauh di gantikan dengan rasa sakit di hatinya.

***

" Apa yang kau lakukan pada adikku. Jennie. " Chaeyoung menahan tangan Jennie ketika gadis itu hendak keluar dari dalam kelas.

Jennie menoleh, wajahnya terlihat lelah dengan mata sembabnya ia menatap Chaeyoung sayu.

" Chaeyoung-ahh.. aku tak ada waktu untuk membahas adikmu. " Kepala Jennie seakan ingin pecah sekarang. Membahas Lisa akan semakin membuatnya sakit.

Gadis blondè itu kini tahu permasalahan Lisa dengan Jennie dari Jinhwan. Ada sedikit rasa kecewa yang menyelimuti hati Chaeyoung pada gadis berpipi mandu itu.

Terkejut. Tentu saja, karna permasalahan mereka membawa hubungannya dengan Jisoo. Namun Chaeyoung tak terima jika Jennie menyakiti Lisa.

Baru kali ini Chaeyoung melihat Lisa menangis oleh oranglain selain dirinya. Gadis berponi itu bahkan bisa menahan tangisannya ketika bertengkar dengan sang ayah. Namun hari ini, wajah memilukan adiknya begitu membuat dadanya sesak.

" Kenapa kau bisa menghakiminya seperti itu. ? " Chaeyoung masih mendesak Jennie.

Jennie menghela nafas. " Salah adikmu. Dia menyakitiku. "

Chaeyoung tersenyum sinis. Tak perduli jika gadis di hadapannya ini adalah adik dari kekasihnya. " Apa kau sudah merasa tersakiti oleh adikku. ? "

Tak ada jawaban dari Jennie. Membuat Chaeyoung semakin memajukan langkahnya mendekati gadis berpipi mandu itu.

Tentu Jennie tak bisa menjawab. Selama kenal Lisa. Jennie merasa tak pernah di sakiti oleh gadis berponi itu. Bahkan Lisa selalu melindungi dan memperhatikannya. Walaupun dulu sikap Lisa dingin, tak Jennie pungkiri Lisa selalu perduli padanya.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang