37. Chapter thirty-seven

1K 183 17
                                    

🧸🐱

Jisoo berlari mengejar langkah Chaeyoung yang baru saja keluar dari dalam kelas. Kedua gadis itu memang sempat beradu tatap hingga Chaeyoung berjalan cepat. Namun tak lama Jisoo bisa mengejar langkah lebar dari si gadis blondé itu. Dengan cepat Jisoo menangkap lengan Chaeyoung.

" Chaeyoung-ahh.. tunggu. "

Chaeyoung menghentikan langkah kakinya. Menoleh dengan wajah datar pada Jisoo.

" Sampai kapan kau akan seperti ini Chaeyoung-ahh ? " Jisoo berucap lirih. Menatap gadis di hadapannya dengan sendu.

" Sampai Lisa kembali. " Jawab gadis blondè itu.

Jisoo menghela nafas kasar. Melepaskan tangan yang semula menggenggam lengan Chaeyoung.

" Kenapa kau jadi melibatkanku seperti ini. Apa salahku. ? " Jisoo tak mengerti. Imbas dari permasalahan Jennie dan Lisa berakibat pada hubungannya dengan Chaeyoung.

Sudah hampir seminggu ini Chaeyoung terus mendiaminya. Tak merespon pesan dan panggilan. Tak pernah mau berbicara bahkan menemuinya.

Segala cara sudah Jisoo lakukan. Meminta maaf dengan berkali-kali meskipun ia tidak tahu letak kesalahannya dimana. Namun, gadis blondè itu masih saja menyiksanya seperti ini.

Tak ada alasan tertentu. Chaeyoung terus mengatakan sampai Lisa kembali. Jisoo sangat frustasi dengan semua itu.

Chaeyoung terdiam. Jisoo memang tak ada salah disini. Hanya saja Chaeyoung tak bisa menerima jika adik dari kekasihnya itu sudah menyakiti Lisa. Gadis blonde itu hanya melampiaskan kemarahannya pada Jisoo. Terlebih Chaeyoung sudah tak bisa menemui Lisa.

" Kumohon jangan seperti ini Chae.. aku tersiksa. "

Chaeyoung menatap kekasihnya itu. " Kau pikir hanya kau yang tersiksa. Aku disini lebih tersiksa. "

Jisoo mengerjap. Ia pikir gadis blonde itu akan luluh dengan permohonannya. Ternyata Chaeyoung masih tetap Chaeyoung.

" Aku memikirkan hubunganku denganmu. Memikirkan bagaimana keluargaku. Memikirkan bagaimana keadaan Lisa yang sekarang entah dimana. " Nafas Chaeyoung mulai memburu. Emosi gadis itu kini kembali memuncak, dengan airmata yang kembali mengalir. " Aku juga tersiksa. "

Bukan Chaeyoung tak mencari Lisa. Hanya saja adiknya benar-benar menghilang. Bertanya pada Jinhwan pun pria itu tidak tahu keberadaan Lisa. Terakhir Chaeyoung dan Jinhwan pergi ke apartemen tempat tinggal Lisa. Namun nihil gadis itu tidak ada disana dan hanya menyisakan catatan jika ia pergi.

" Tapi apakah harus mengorbankan hubungan kita. ? " Jisoo berucap pelan. " Bukankah masalah Lisa tak ada hubungannya dengan kita. ? "

Gadis blondè itu meremas tangannya sendiri. Mencoba menahan emosinya. " Aku tidak mengorbankan hubungan kita. Aku hanya meminta waktu untuk hanya fokus pada Lisa saat ini. Ku harap kau mengerti. "

Jisoo terdiam. Begitu rumit semua ini untuk dia cerna sendiri.

" Kita bisa mencari solusinya Chae.. kita bisa mencari Lisa sama-sama. "

Chaeyoung menggeleng. " Mian.. aku tidak ingin semua menjadi tambah rumit. "

Jisoo terdiam. Menatap kepergian gadis blonde itu dengan tatapan sendunya. Haruskah seperti ini. Haruskah hubungan mereka berantakan. Jisoo pikir ia bisa memperbaiki dan mencari solusi bersama. Namun ternyata salah. Chaeyoung saat ini tak mengharapkan kehadirannya.

LISA ( Jenlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang