Hallo...
Gimana kabarnya?
Aku gak akan berlama-lama.
Jangan lupa follow akun ini terlebih dahulu!
Vote dan komen jangan sampai lupa, supaya aku tambah semangat untuk update{}
Selamat membaca:*
***
Di mana kamu...
Apakah kau rindu...
Sungguh susah, buat lupa....
Hati tak bisa berdusta...
Potongan lirik yang baru saja Meira dengar di Cafe miliknya, kini membuat pikirannya tertuju pada laki-laki yang sudah menjadi masa lalunya. Meira seakan merindukan sosok yang dulu pernah mengisi hatinya.
Setelah memutuskan untuk kembali ke Jakarta kemarin, saat ini Meira sengaja mengunjungi Cafe yang sudah lama tidak menginjakan kedua kakinya di sini. Desain dan interiornya masih sama seperti pertama kali ia rubah. Pernak-pernik dan juga beberapa lampion tergantung dengan cantik menghiasi ruangan itu.
Sambil mengurus beberapa laporan Kampus dengan ditemani secangkir cokelat panas, membuat perasaan Meira sedikit tenang namun, pikirannya masih tertuju pada laki-laki itu.
Apakah Rayhan baik-baik saja?
Apakah dia masih mengingat Meira?
Dan ... Apakah Rayhan merindukan ... Meira?
Pertanyaan demi pertanyaan kini mulai hadir dipikiran Meira. Entah mengapa rasanya seakan ingin bertemu dengan laki-laki itu namun, semuanya tidak akan pernah terjadi. Masih ada sedikit luka masa lalu dihatinya yang Rayhan lakukan padanya dulu.
Entah dapat dikatakan Meira belum bisa berdamai dengan keadaan atau hati Meira yang sengaja bersikap seperti itu, ia sendiri pun tidak memahaminya. Meira seakan tidak bisa meruntuhkan pondasi rasa kecewa yang terus menerus menggerogoti hatinya. Belum cukup mudah melakukan hal seperti itu.
Tangan Meira terulur mengambil benda pipih yang terletak di samping Laptop-nya. Ada beberapa notifikasi yang masuk, setelah ia membukanya, keningnya berkerut saat melihat pesan dari Cila mengirimkan poster acara Reuni yang akan dilaksanakan besok pagi. Tentu saja hal itu membuat Meira terdiam sejenak. Ia bingung, apakah harus Meira pergi?
"Woi!!" Meira tersentak ketika teriakan seseorang membuatnya terkejut. Terdengar decakan yang keras keluar dari mulut Meira saat ia melihat siapa Orang yang berani membuatnya terkejut.
"Apaan sih, Cil!" kesal Meira. Kedua matanya kembaki fokus pada layar Laptop yang menampilkan sebuah rekapan laporan.
"Belum selesai? Mau gue bantuin gak?" Cila menawarkan bantuan pada Perempuan yang ada di hadapannya.
"Itu sebuah tawaran atau hanya basa-basi?" Meira menatap Cila dengan jengkel. Ia merasa kesal karena Cila sudah membuatnya terkejut. Entah dari mana datangnya Perempuan itu, karena dia baru saja mengirimkan sebuah undangan dan selang beberapa detik sudah berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN 2 || Be With You
Teen Fiction• SQUEL RAYHAN!! PLAGIAT JANGAN DEKET-DEKET! DIHARAPKAN BACA CERITA RAYHAN TERLEBIH DAHULU AGAR KALIAN TIDAK BINGUNG DENGAN ALURNYA! *** Setelah dua tahun tidak bertemu, mereka kembali dipertemukan dalam sebuah acara 'Reuni'. Banyak hal yang berub...