61. Suasana Menerkam

233 14 3
                                    

Hallo semuanyaaaaa

Apa kabarrr???

ABSEN DULU YUK KALIAN DARI MANA AJAAA?

TERIMA KASIH UNTUK KALIAN YANG SELALU SUPPORT AKU YAAAA!

MAKASIH BANYAK ATAS VOTE DAN KOMENNYAAA!

JANGAN LUPA UNTUK SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIANNNN!

FOLLOW IG : @ANESULISTIAA_
IG : @WATTPADANEE_
TIKTOK : @GULALIMONTOQ

SELAMAT MEMBACA:*

***

Di malam hari, Meira terbangun dari tidurnya tiba-tiba saja perutnya terasa mulas. dengan cepat ia beranjak dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. sementara Rayhan, laki-laki itu ikut membuka kedua matanya karena merasa terusik oleh pergerakan Meira. Rayhan ikut merubah posisi tidurnya menjadi terduduk dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang.

"Kamu kenapa?" Rayhan menatap Meira ketika perempuan itu baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

Meira terperanjat ketika mendengar pertanyaan dari Rayhan. "kamu ih! aku kaget astagaa...." ujar Meira seraya mengelus dadanya. 

"Kamu kenapa?" Rayhan kembali bertanya kepada Meira.

"Perut aku sakit...." jawab Meira lalu  berjalan menghampiri Rayhan.

"Kenapa?'" tanya Rayhan lagi dengan wajah yang terlihat khawatir.

Meira hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia sedikit malas untuk menjawab.

"Tadi bikin rujak cabe rawit nya berapa?"

"Gak banyak, cuma sepuluh."

Rayhan membelalakan kedua matanya saat mendengar jawaban yang begitu santai dari Meira. "Sepuluh kamu bilang cuma?!"

"Ya emang kenapa? Orang enak makan rujak itu sambelnya pedes!"

"Ya kalo kaya gini jadinya gak enak sayang, liat sekarang sakit perut kan?"

"Usap-usap...." Meira seketika merengek karena takut jika marah Rayhan akan berlangsung lama.

Rayhan berdecak dengan keras, ia membenarkan posisinya untuk bisa berhadapan dengan Meira. Jika sudah seperti ini Rayhan tidak bisa marah lagi kepada Meira, walaupun sulit diberitahu, Meira tetaplah istrinya.

"Gak usah makan rujak lagi! Buang aja mangga muda yang sisa tadi!" Kesal Rayhan sembari mengusap perut Meira lembut.

"Mubazir sayang, jangan dibuang."

"Dari pada kamu makan lagi dan bikin kamu sakit perut lagi, mending dibuang sekalian!"

"Kamu ih! Marah-marah terus!" Cerca Meira karena nada bicara Rayhan yang tak biasa.

"Lagian kamu sendiri yang buat aku kaya gini. Udah tau aku orangnya khawatiran," kata Rayhan.

"Iya sayang, maaf ya...." Ujar Meira dengan mengelus wajah Rayhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang