33. Persiapan Pernikahan

136 15 7
                                    

Hallo semuanyaaa

Apa kabar?

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN YAAA!

MAKASIH BANYAK ATAS SEMUA SUPPORT KALIAN!!

JANGAN LUPA Follow

IG : @ane.sulistia
IG : @wattpadanee_

Maaf selama ini aku jarang update ya gaissssss:*

Selamat tahun baru semuanyaaaa, semoga kalian sellu bahagia terusss❤🌈

Selamat membacaaa:*

***

"Bunda seneng loh kamu main ke sini." Sekar menatap seorang perempuan yang sedang memotong sayuran yang akan Sekar olah sore ini.

Meira hanya tersenyum membalas ucapan Sekar. Kali ini ia berkesempatan untuk berkunjung ke kediaman calon mertuanya. Selagi ada waktu luang, Meira sempatkan untuk melihat keadaan Sekar dan Anton.

"Ke sini mau nemuin Rayhan ya? Dia belum pulang, biasanya setelah maghrib baru sampai," sambung Sekar lagi.

"Aku ke sini sengaja mau ketemu Bunda," jawab Meira. "Oh iya, nanti jangan lupa cobain makanan yang aku bawa ya Bun," Kata Meira lagi.

"Iya sayang, nanti Bunda cobain." Sekar menghampiri Meira yang tengah menuangkan sayuran ke dalam wadah kecil.

"Bunda, maaf ya selama aku sama Rayhan aku jarang main ke sini," lirih Meira. Kedua matanya menatap netra hitam milik Sekar.

"Gak papa sayang, Bunda ngerti kalo kamu lagi sibuk," ujar Sekar tersenyum. "Oh iya sayang, gimana dengan persiapan kalian? Dua minggu lagi loh menjelang pernikahan kalian," Sambung Sekar.

Meira tersenyum tipis. "Ya gitu Bunda, aku masih cari-cari wedding Organizer yang bagus, tapi kalo misalkan Bunda ada rekomendasi boleh kasih tau aku Bun."

Sekar mengusap lembut surai hitam Meira. "Semakin ke sini kamu sangat mirip dengan Mama kamu," ungkap Sekar membuat Meira mengalihkan pandangannya.

"Bun, sampai kapanpun semua orang pasti akan bilang kaya gitu sama aku, karena aku memang anaknya Almarhum Mama," timpal Meira dengan sorot mata kesedihan.

"Maafin Bunda ya, dulu Bunda gak ada di samping kamu."

Meira menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bunda gak salah dan gak perlu minta maaf, semua udah takdir dari Tuhan Bun, apa yang udah terjadi biarkan berlalu, walaupun masih berat buat aku lupain mereka berdua."

Dengan cepat Sekar merangkul tubuh Meira dengan erat. Wanita itu sangat paham jika suasana hati Meira saat ini sedang tidak baik.

"Walaupun begitu kamu jangan sedih, ada Bunda sayang, ada Rayhan, Papa dan kamu masih punya teman yang sayang sama kamu," tutur Sekar dengan mengusap bahu Meira lembut.

"Makasih ya Bunda, makasih udah sayang sama aku, aku bahagia banget bisa kenal sama Bunda." Meira memeluk Sekar dengan erat. Rasanya begitu nyaman saat Meira berdekatan dengan Sekar, ia merasa bahwa kehadiran Sekar dapat memberikan kebahagiaan seperti apa yang Orang tuanya lakukan dulu.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang