48. Tertangkap Basah?

182 15 3
                                    

Hallo semuanyaaaa

Apa kabar???

Gimana sama hari-harinyaaa?

TERIMAKASIH YANG UDAH SELALU SUPPORT DAN NUNGGUIN CERITA INI YAAAA!

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN KOMEN YAAAAAAAA

JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW IG :@ANESULISTIAA_
IG : @WATTPADANEE_
TT : @CEO OF HALU

TERIMA KASIHHHHH
DAN
SELAMAT MEMBACA ALL:*

***

Suara pintu terbuka membuat seorang Perempuan menggeliat dari tidurnya. Kedua matanya mengerjap mencoba untuk terbuka secara perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terpasang di lehernya.

"Kamu udah bangun?" tanya Meira dengan suara khas bangun tidur. Ringisan kecil keluar dari mulutnya ketika ia mencoba untuk beranjak dari tidurnya.

"Sakit ya?" Rayhan menghampiri Meira dengan  perasaan khawatir. Ia sangat merasa bersalah karena sudah membuat Meira kesakitan.

"Gak terlalu," jawab Meira pelan. Dia melihat jam kecil yang berada di atas nakas, ternyata jam menunjukan pukul setengah enam pagi.

"Maaf sayang," ujar Rayhan dengan lembut. Membuat Meira  tertawa pelan.

"Gak papa sayang, udah kewajiban seorang istri untuk melayani suaminya," jawab Meira bijak. Dia berusaha untuk berjalan ke arah kamar mandi. Namun, dengan sigap Rayhan membantu Meira untuk berjalan.

"Aku siapin air hangat ya?" kata Rayhan.

"Gak usah, kamu siap-siap aja, hari ini ke kantor kan?" ujar Meira kemudian menutup pintu kamar mandinya.

"Kalo ada apa-apa panggil aku ya," kata Rayhan dari balik pintu kamar mandi.

Dia kemudian kembali setelah Meira menjawab ucapannya. Rayhan harus siap-siap untuk pergi ke kantor karena sesuatu terjadi begitu saja dan dia harus menyelesaikan semua urusannya.

Setelah melewati malam yang panjang, Rayhan merasa sedikit khawatir karena setelahnya keadaan Meira seperti tidak baik-baik saja. Apakah ini kesalahan Rayhan karena tidak begitu sabar dan terus memaksa Meira untuk melakukannya? Rayhan jadi kepikiran akan hal itu. Namun, mengingat kembali jawaban dari Meira, membuat Rayhan sedikit lega walaupun sedikit terlalu berat bagi Meira.

Beberapa menit menunggu, akhirnya Meira keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai bathrobe berwarna putih dalam keadaan rambut basah. Rayhan tersenyum simpul melihat kecantikan Meira setelah mandi. Dia memang tidak salah memilih Meira untuk menjadi pasangan hidupnya.

"Kamu kok masih di sini?" Meira menaikkan kedua alisnya. Kakinya melangkah untuk mendekati lemari pakaian yang ada di sebelah meja rias.

"Aku nunggu kamu, biar bisa sarapan bareng." Rayhan menduduki bokongnya di kursi meja rias sembari memandang wajah Meira.

"Duluan aja sana! Aku mau pakai baju dulu, nanti aku nyusul," ujar Meira. Namun, Rayhan hanya terdiam tanpa mengedipkan kedua matanya.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang