Hallo semuanyaaa
Apa kabarrr???
JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN YAAAA!!
JANGAN LUPA FOLLOW
IG : @ANESULISTIAA_
IG : @WATTPADANEE_
TT : @CEOOFHALUUMAKASIH YANG UDAH DUKUNG AKU YAA!!
SATU KATA BUAT CERITA INI DONGGG??
JANGAN JADI SLINET READERS HUHUUUUU🥲
Aku sayang kkalian semuaaaaaa
Alapyuualllll💜💜💜💜💜💜
Selamat Membaca:*
***
Rayhan berjalan menghampiri Meira yang sedang menonton Televisi. Dengan keberanian yang tinggi, ia akan melakukan hal yang kebanyakan laki-laki lakukan ketika membuat kesalahan. Ya, Rayhan akan meminta maaf sepenuh hati kepada Meira. Ia sudah tidak sanggup di diami oleh Meira hampir satu minggu. Selain itu juga, selama mereka perang Dingin, Rayhan tidak terlalu sibuk bekerja dan pulang tepat waktu. Tinggal satu rumah namun mereka tidak ada percakapan panjang apapun, Meira hanya menjawab seperlunya jika Rayhan bertanya. Pun Sebaliknya, Rayhan justru tidak bisa memberanikan diri untuk menyapa Meira karen tahu jika Meira masih belum bisa memaafkannya.
Sementara Meira, kedua ujung matanya melihat sikap Rayhan yang tengah kebingungan. Terlihat dari pergerakannya, Rayhan seakan ragu untuk menghampirinya. Jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, Meira sejujurnya ingin menyudahi perang Dingin yang sudah berlangsung cukup lama. Mendengar dari papa mertuanya bahwa di kantor Rayhan sering melamun, membuat Meira merasa tidak enak dengan sikapnya.
Bukan hanya itu, setelah mereka berdebat dan memutuskan untuk saling menjauh, Rayhan justru merubah sikapnya dan mengurangi waktu pekerjaannya. Bukankah itu suatu hal yang mustahil? Jika memang berubah, apakah Meira harus mendiami Rayhan terlebih dahulu agar dia menyadari semua kesalahannya. Selama seminggu ini Meira rasa sudah cukup untuk Rayhan merenungi semua kesalahan yang terjadi antara mereka berdua. Namun, Meira terlalu gengsi untuk memulai semuanya, biarkan Rayhan yang berusaha dan mencoba untuk membujuk Meira.
"Sayang," panggil Rayhan. Membuat Meira terdiam mendengar Rayhan memanggilnya dengan panggilan sayang.
Rayhan berjalan menghampiri Meira, ia berusaha menahan rasa gugupnya karena tatapan Meira yang tak biasa.
"Boleh aku duduk di sini?"
Meira melongo tak percaya saat Rayhan meminta izin untuk duduk disampingnya. Dengan polos Meira mengangguk kecil untuk memperbolehkan Rayhan duduk.
Rayhan menghela nafasnya lega, syukurnya Meira mau menerima dan memperbolehkannya duduk walaupun tatapannya masih terlihat bingung.
"Ada apa?" tanya Meira masih menatap Rayhan. Jujur saja, ini adalah salah satu sikap yang begitu awkward setelah beberapa hari tidak bertegur sapa.
Rayhan menatap lekat kedua netra Meira, ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk berbicara dari hati ke hati dengan sang istri. Dia tidak mau jika perang Dingin ini masih berlanjut hingga beberapa hari bahkan minggu ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN 2 || Be With You
Teen Fiction• SQUEL RAYHAN!! PLAGIAT JANGAN DEKET-DEKET! DIHARAPKAN BACA CERITA RAYHAN TERLEBIH DAHULU AGAR KALIAN TIDAK BINGUNG DENGAN ALURNYA! *** Setelah dua tahun tidak bertemu, mereka kembali dipertemukan dalam sebuah acara 'Reuni'. Banyak hal yang berub...