40. Wedding Invitation

153 15 4
                                    

Hhallooooa apa kabarrr?

MAAF BANGET AKU BARU DATANG LAGI HARI INIIIIII!!!

TERIMA KASIH YANG SELALU DUKUNG DAN SUPORT AKU YAAAA!

JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW
WP :@GULALIMONTOQ
IG : @WATTPADANEE_
IG : @ANESULISTIAA_

MENURUT KALIAN NAMA WP AKU HARUS GANTI GAKK?

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN JUGA! SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAAA!

Selamat membaca:*

***

Di sebuah ruangan bernuansa putih, seorang laki-laki sedang fokus pada layar beberapa berkas yang terletak di atas mejanya. Laki-laki itu sama sekali tidak mengalihkan pandangannya karena terlalu fokus menandatangi berkas yang baru saja di siapkan oleh Sekretarisnya.

Seketika keningnya mengerut kala mendengar bunyi suara panggilan masuk. Dengan cepat tangannya mengambil bend pipih yang tersimpan di samping berkas-berkas itu.

Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk bulan sabit ketika melihat nama yang tertera di layar Handphone-nya dan tidak butuh waktu lama, Rayhan dengan cepat menjawab panggilan masuk tersebut.

"Iya sayang." Rayhan menjawab panggilan itu dengan nada lembut.

"Kamu di kantor?"

"Iya sayang, kenapa?"

"Aku mampir sebentar gak papa? Sekalian lunch bareng."

"Boleh, kamu langsung masuk aja ke ruangan aku."

"Iya, aku juga masih di jalan, bentar lagi sampe."

"Iya, hati-hati!" Rayhan kemudian menutup panggilan itu saat Meira sudah menjawab ucapannya. Hatinya terasa lebih tenang karena Meira sikap Meira sudah kembali membaik dan tidak seperti tiga hari yang lalu. Pertengkaran mereka berdua sangat berpengaruh pada hubungannya karena ucapan Meira tempo lalu sangat mengganggu pikirannya.

Rayhan kembali fokus pada pekerjaannya. Dengan kedua sudut bibir yang terangkat, Rayhan semakin bersemangat karena Meira akan berkunjung dan melakukan makan siang bersama. Bukan hanya itu, kebahagiaan Rayhan tidak dapat diukur oleh apapun karena hari pernikahannya sudah semakin dekat dan ini hari terakhir mereka bersama sebelum kembali dipertemukan dalam sebuah acara sakral nanti. Mengapa begitu? Karena Meira dan Rayhan harus menjalankan ritual pingit untuk tidak bertemu sampai acara pernikahannya di mulai. Ritual itu merupakan sebuah adat dari daerah suku Sunda yang di mana sebelum pernikahan terjadi, mereka tidak boleh bertemu dan hanya berkomunikasi lewat Handphone saja.

Setelah sibuk dengan lamunan dan pekerjaannya, Rayhan menatap sebuah pintu yang terdengar seperti sengaja diketuk. Apakah Meira sudah datang? Bukankah Rayhan mengatakan bahwa perempuan itu langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu terlebih dahulu? Rayhan seketika mengerutkan keningnya, apa Meira mengemudikan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata? Karena memang jarak rumah Meira dengan kantornya lumayan cukup jauh.

Rayhan beranjak dari duduknya untuk segera membuka pintu itu karena ketukannya semakin terdengar kencang.

"Sabar sayang, aku kan udah bilang tadi, kamu tinggal—"

"Hai," sapa seorang Perempuan dengan rambut yang dibiarkan terurai.

Rayhan terpaku ketika melihat seorang Perempuan yang berada di hadapannya. Dengan pintu terbuka, Perempuan itu menatap Rayhan dengan kedua sudut bibir terangkat membentuk bulan sabit. Kedua mata Rayhan tidak berkedip, entah dari mana dia mengetahui jika Rayhan bekerja di sini. Rayhan pikir ketukan pintu itu berasal dari tangan Meira yang sengaja untuk mengerjai dirinya, namun perkiraan Rayhan salah, karena yang datang adalah Dara, sahabat Rayhan dulu.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang