22. Bukan Sahabat Yang Baik

256 21 6
                                    

Hallo semuanyaaaaaaaa

Apa kabar????

Jangan lupa untuk vote dan komen terlebih dahulu yaaaaa!

Jangan lupa follow akun wp : @GulaliMontoQ
Dan Ig : @Ane.sulisti
Ig : @wattpadanee_

Makasih buat yang udah follow dan suka sama cerita yang aku buat!

Buat yang belum mari sukai cerita ini dan share ke te mene-temen kalian semuaaa!

Selamat Membaca:*

***

Brak!

"MEIRA!"

Rayhan, Meira dan Molly menolehkan kepalanya dengan keadaan terkejut. Mereka melihat ke ambang pintu yang memperlihatkan Alfa bersama teman-temannya di belakang. Membuat Alfa dengan segera menghampiri brankar. Ia membelah kedekatan Molly dan Rayhan agar bisa sedikit menjauh dari sana.

"Biasa aja Al, ih!" Kesal Molly kemudian mundur selangkah.

"Ini beneran lo kan? Gue gak mimpi kan Mei?" tanya Alfa beruntun. Membuat Meira mengangguk kecil.

Alfa menghela nafas lega, bahunya mulai turun karena merasa tenang saat Meira sudah terbangun dari komanya.

"Gue takut banget...." Lirih Alfa pelan.

"Mei, lo masih inget gue kan? Ini berapa Mei?" Andika mengangkat ketiga jarinya di depan wajah Meira.

"Tiga Andika," jawab Meira.

"Gue, gue. Lo masih inget gue gak?" Valdo menaik turunkan kedua alisnya kepada Meira.

"Iya Valdo gue inget."

"Kalo gue-"

"Gue inget kalian semua! Gue gak amnesia!" Kesal Meira karena sedari tadi teman-temannya terus menanyakan hal yang sama.

"Siapa tau lo lupa kita, kan? Cuma tes doang," alibi Alvian membuat Meira memutar bola matanya malas.

"Permisi, saya harus memeriksa keadaan pasien terlebih dahulu." Dokter mendekat ke arah Meira yang diikuti Keyla dari belakang saat semua temannya mengangguk. Setelah Meira diperiksa dan ditangani oleh Dokter, semua temannya menatap sang Dokter untuk memastikan keadaan Meira saat ini.

"Pasien sudah lebih membaik. Alhamdulillah tubuh Meira kuat untuk melewati masa kritisnya. Jantungnya pun sudah kembali normal, hanya saja tidak diperbolehkan untuk pulang cepat. Harus menunggu hingga satu minggu agar kami bisa memastikan bahwa Meira sudah kembali pulih," Ujar Dokter.

"Makasih Dok atas pesannya," imbuh Alfa.

Dokter itu mengangguk dan berpamitan untuk segera keluar dari sana.

"Lo tau? Kita semua kangen banget sama lo!" Molly kembali memeluk Meira dengan lembut.

"Apaan sih! Gue di sini baru beberapa hari Ly," Sanggah Meira.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang