42. Gagal Move On

139 13 0
                                    

Halloo gaisssss

Apa kabar??

GIMANA SAMA CERITA INI? KALIAN SUKA ATAU NGGAK??

JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN FOLLOW YAA!

IG : @ANESULISTIAA
IG : @WATTPADANEE_
WP : @GULALIMONTOQ
TT : @CEO OF HALU

TERIMA KASIH YANG SELALU SUPPORT AKUUU

SELAMAT MEMBACA:*

***

Setelah satu jam membujuk Meira, akhirnya Rayhan berhasil membuat Meira untuk memilih opsi yang Rayhan berikan. Dia lebih baik mengeluarkan uangnya dari pada harus memasak dan bergelut dengan peralatan dapur di rumah Meira. Bukan karena sombong, namun Rayhan mengkhawatirkan jika tiba-tiba saja makanan yang dia buat tidak sama dengan ekspektasinya. Ya begitu lah Rayhan sudah merasa kalah sebelum berperang.

Melihat Meira lahap menyantap makanan yang sudah Rayhan pesan, membuat dia melengkungkan kedua sudut bibirnya. Dia masih merasa jika semua yang sudah dijalaninya adalah sebuah mimpi. Mimpi yang tidak pernah Rayhan duga sebelumnya. Karena mengingat kejadian dulu, Rayhan sangat kesulitan mendapatkan hati Meira. Banyak lika-liku yang mereka hadapi hingga sampai di titik di mana mereka kembali menjalin asmara dengan beberapa macam godaan karena pertengkaran yang tak kunjung usai.

Beruntungnya, mereka berdua bisa meredam emosi dan menyingkirkan rasa egoisnya sehingga lebih mudah untuk menyelesaikan semua masalahnya tanpa rasa amarah yang begitu meluap. Rayhan tak henti-hentinya melengkungkan kedua sudut bibirnya. Dia tersenyum sangat manis menyaksikan Meira yang masih mengunyah Ebi furay kesukaannya.

Sementara Meira, sedari tadi dia merasa diperhatikan oleh Rayhan. Laki-laki itu tidak terdengar suaranya, terlihat dari ekor mata Meira bahwa Rayhan sedang menatap ke arahnya. Merasa ada keanehan, perlahan kepala Meira menoleh menatap wajah Rayhan dengan kening yang berkerut.

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu sih?" Meira menatap Rayhan bingung kemudian kembali memasukan makanan itu ke dalam mulutnya.

Rayhan masih tersenyum tanpa menjawa pertanyaan Meira.

Meira semakin kebingungan. Perlahan dia meletakkan kotak makanan itu di atas meja dan mengelap kedua tangannya menggunakan tisue. Dengan helaan nafas yang panjang, Meira merubah posisi duduknya, dia menghadap ke arah Rayhan dengn sebelah tangan ditempelkan ke punggung sofa untuk menahan kepalanya yang sedikit agak miring.

"Kamu kenapa sih? Aneh ya, liat aku makan?" tanya Meira seraya memanyunkan bibirnya sesenti.

Rayhan tertawa pelan, sebelah tangannya mencoba membelai rambut Meira dengan menatap kedua netra hitam Meira teduh. Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk bulan sabit.

"Aku masih gak percaya aja kamu bakalan jadi Istri aku," ungkap Rayhan tak henti membelai rambut Meira.

"Apalagi aku, kok bisa ya aku mau sama kamu?" Meira menatap wajah Rayhan dengan bingung. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam sejujurnya Meira gugup karena ditatap tak biasa oleh Rayhan. Tatapannya teduh dan membuat Meira merasa canggung.

Rayhan hanya tertawa menanggapi ucapan Meira. Dia sangat paham karena Kekasihnya itu tidak serius mengucapkan kalimat tersebut.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang