21. Tersadar Dari Koma

243 19 7
                                    

Hallo semuanyaaaaaa

Apa kabar???

Jangan lupa untuk vote dan komen terlebih dahulu yaaa!

MAAF UNTUK SAAT INI AKU JARANG UPDATE, SOALNYA SIBUK BANGET HUHUUU

SELAMAT MEMBACA:*

***

Dari arah depan koridor hingga saat ini berada di tengah lorong Rumah sakit, Rayhan berlari dengan tergesa-gesa. Mendapat kabar bahwa Meira sudah mulai melakukan pergerakan kecil, membuat Rayhan dengan cepat datang hingga rela meninggalkan semua pekerjaannya. Ia berharap jika Meira akan tersadar dan bangun hari ini, tepat di hadapan wajahnya.

"Gimana Meira? Dia udah sadar?" tanya Rayhan dengan nafas terengah.

"Tarik nafas dulu Ray, gue tau lo capek abis lari," celetuk Ryan.

"Gue gak capek. Gimana keadaan cewek gue?"

"Cewek lo? Mantan kali," serdik Cila. Menatap Rayhan tak suka.

"Cil, jangan mulai!" tegur Keyla. Namun Cila hanya membalas dengan mendelik tajam.

"Meira udah mulai membaik. Baru aja dia melakukan pergerakan kecil. Jarinya mulai bergerak. Dokter juga bakalan pindahin Meira ke ruang rawat inap," ujar Alfa.

"Berarti kemungkinan besar Meira akan segera sadar dari Koma?"

Semuanya mengangguk. "Dokter bilang, dalam waktu dekat Meira akan segera sadar. Tapi, Dokter belum bisa memastikan kapan waktu itu tiba. Kita cuma bisa berdo'a yang terbaik dan semoga Meira bisa segera sadar dan pulih kembali," ujar Molly.

Rayhan mengusap wajah dengan dibarengi oleh helaan nafas lega. Tidak sia-sia selama ini usaha yang Rayhan lakukan. Lembayung Do'a selalu ia panjatkan, rasa syukur ia limpahkan begitu besar untuk hari ini. Rayhan sangat berharap jika Meira akan terbangun hari ini. Sudah hampir satu bulan Perempuan itu terbaring di Rumah sakit.

"Gue sangat berharap disaat Meira bangun, ada gue di sisinya. Gue kangen banget sama dia," lirih Rayhan.

"Bukan cuma lo, Rayhan. Kita semua juga kangen sama Meira," sahut Alfa. "Apa yang terjadi, gue harap lo gak perlu lagi menyalahkan diri sendiri. Karena apa yang terjadi sama Meira, itu murni kecelakaan," lanjut Alfa seraya tersenyum ke arah Rayhan.

Cila mendelik tak suka ke arah teman-temannya. "Belain aja terus orang salah! Gue heran, memangnya kalian dibayar berapa sih sama Rayhan? Masih aja belain orang yang jelas-jelas salah!"

"Mulut lo bisa diem gak? Gak usah lo tambahin masalah jadi runyam! Ngomong kok gak difilter dulu!" ketus Valdo.

"Emang bener 'kan? Rayhan itu salah! Dia yang udah menyebabkan semua ini terjadi!" ucap Cila tak mau kalah.

"Cil, bisa gak untuk hari ini lo gak buat masalah dulu dengan cara terus menerus salahin Rayhan? Kalo lo emang sayang sama Meira, sampingin dulu egonya, kita di sini berusaha berdo'a supaya Meira cepat pulih. Dia juga pasti sedih kok liat kita berantem kaya gini terus," ujar Molly memberitahu.

"Lo gak lupa kan sama apa yang Meira bilang? Apapun yang terjadi antara Rayhan dan Meira, kita gak perlu ikut menjauhi Rayhan ataupun ikut campur. Kita cuma sahabat Meira yang harus selalu dukung dia, bukan malah jadi toxic dan terlalu over kaya gini," sambung Molly.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang