46. Sebelum Malam Itu Tiba

134 9 4
                                    

Hallo semuanyaaaa

Apa kabar???

Gimana sama hari-harinyaaa?

TERIMAKASIH YANG UDAH SELALU SUPPORT DAN NUNGGUIN CERITA INI YAAAA!

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN KOMEN YAAAAAAAA

JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW IG :@ANESULISTIAA_
IG : @WATTPADANEE_
TT : @CEO OF HALU

TERIMA KASIHHHHH
DAN
SELAMAT MEMBACA ALL:*

***

Matahari mulai terbit diupuk timur sana. Pantulan cahaya dari jendela mulai masuk ke dalam kamar. Bayangan terlihat samar akibat tertutup oleh awan suci.

Sepasang kekasih yang sudah berubah status menjadi suami-istri itu masih terlelap dalam tidurnya dengan dibaluti oleh selimut tebal berwarna putih. Salah satu dari mereka mulai menggeliat saat wajahnya terkena pancaran sinar matahari. Kedua matanya mulai terbuka secara perlahan dengan disuguhkan oleh pemandangan seorang Perempuan yang masih terlelap dalam tidurnya. Bibir ranum nya terangkat membentuk bulan sabit saat Perempuan itu menggeliat dan memeluk tubuhnya dengan erat.

Dia baru menyadari bahwa hari ini mereka sudah sah menjadi sepasang suami-istri. Dengan perlahan dan penuh kelembutan, sebelah tangan Rayhan mengaitkan sehelai rambut yang menutupi wajah cantik dan polos sang istri. Betapa bahagianya ia karena berhasil menjadikan Meira sebagai istrinya.

Beberapa menit memandangi wajah Meira dengan senyuman terukir diwajahnya. Seketika Meira kembali menggeliat dan membuka kedua matanya secara perlahan. Pemandangan pertama yang Meira lihat adalah Rayhan.

"Pagi," ucap Rayhan dengan penuh kelembutan.

Meira membulatkan kedua matanya, dia terkejut dan hampir berteriak melihat keberadaan Rayhan disampingnya dengan tangan melingkar ditubuhnya. Matanya menatap sekeliling ruangan dan ternyata ini bukan kamar dirinya. Dia kemudian menyingkabkan selimutnya melihat tubuhnya sendiri. Dengan helaan nafas lega Meira ternyata masih mengenakan semua pakaiannya.

"Ka-kamu ngapain di sini?" Teriak Meira kemudian bangkit dari tidurnya.

"Kamu gak apa-apain aku 'kan?"

Rayhan mengerenyitkan keningnya. Memangnya mengapa jika Rayhan melakukan sesuatu kepada Meira? Toh sekarang dia sudah sah menjadi suaminya.

"Kenapa sayang? Lagi pula kalo aku apa-apain kamu juga kita udah sah," Decak Rayhan kesal.

"S-sah?" Meira menatap Rayhan bingung.

"Kayanya kamu kecapean ya? Kita udah sah, kemarin acara pernikahan kita!" Jelas Rayhan membuat Meira menepuk keningnya sendiri.

Rayhan meraih tangan kanan Meira dia kemudian memperlihatkan jari manisnya sendiri. "Cincin nikah kita, kamu sendiri yang pilih," kata Rayhan mencoba mengingatkan kembali Meira.

"Masih gak inget juga?"

Meira hanya terpaku karena merasa ada yang berbeda. Entah kenapa dia masih merasa hilang ingatan sejenak untuk acara yang berlangsung kemarin. Entah Meira kecapean atau sengaja tidak mengingatnya karena semalam dia tidak sadar jika sudah terlelap begitu saja.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang