07. CLBK

423 26 12
                                    

Hallo semuanyaaaa

Apa kabarr???

JANGAN LUPA FOLLOW ALUN INI DULU YA!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT UNTUK UPDATE!

SELAMAT MEMBACAAAA!

***

Langkah kaki Meira tiba-tiba saja bergerak dengan cepat ke arah pintu utama Rumahnya. Ia bergegas untuk membuka agar bel tidak lagi terdengar nyaring.

Jantungnya hampir saja lompat setelah melihat siapa Orang yang bertamu pagi-pagi seperti ini. Beruntungnya, di dekat Meira tidak ada sapu atau semacam alat lainnya yang bisa ia gunakan untuk memukul Orang itu.

Tangannya mengusap dadanya yang masih terasa jantungan. Kedua matanya pun menatap seorang Laki-laki yang sedang menatapnya dengan kedua sudut bibir tersenyum manis.

"Ra-rayhan?" ujar Meira gugup.

Rayhan terkekeh pelan, ia kemudian mencubit pipi Meira dengan gemas. "Kebiasaan, kalo ketemu sama aku kaya ketemu hantu," imbuh Rayhan.

"Bu-bukan gitu, gue kaget lo tiba-tiba di sini," elak Meira.

Rayhan menaikkan kedua alisnya. "Kenapa emang? Aku ganggu, ya?"

Meira dengan cepat menggelengkan keplanya.

"Kalo aku gak ganggu, aku bakalan balik lagi." Pergerakan Rayhan yang ingin membalikan tubuhnya tiba-tiba saja langsung ditahan oleh Meira. Perempuan itu menatap Rayhan sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak ganggu, gue cuma nanya, bukan berarti gue usir lo," ujar Meira.

Rayhan tersenyum tipis, rasanya seperti mimpi mendapat perlakuan manis dari Meira. Sudah lama ia tidak melihat wajah bantal Perempuan yang ada di hadapannya, juga sudah lama ia tidak kembali melihat Meira bersikap manis dan baik seperti ini.

Sedangkan Meira, ia menatap Rayhan dengan kening yang berkerut. Meira justru merasakan hal yang sebaliknya dari Rayhan, ia merasa aneh karena laki-laki itu tiba-tiba saja tersenyum sambil tersenyum tipis.

"Kenapa sih?" bingung Meira. Namun Rayhan masih dalam lamunannya.

Meira kemudian berdecak, tangannya ia lambaikan di depan wajah Rayhan. Meira menghalau Rayhan dengan keras, sehingga membuat laki-laki itu terkejut.

"Ke-kenapa?" tanya Rayhan. Membuat Meira membelalakan kedua matanya. Bukankah seharusnya Meira yang menanyakan hal itu terhadap Rayhan, mengapa bisa terbalik seperti itu?

"Lo ngelamunin apa sih?" Heran Meira dengan menggaruk tengkuknya.

"Aku gak ngelamun, aku suka aja liat muka kamu sekarang, lucu."

Meira yang mengerti dengan ucapan Rayhan pun sontak saja menutup wajahnya, ia mencoba mengubur sedalam-dalamnya rasa malu akibat wajah bangun tidurnya. Bodohnya, ia tidak menyadari sebelumnya jika wajahnya belum ia basuh dengan air. Meira mulai merutuki kebodohannya sendiri, rasanya ingin sekali berlari masuk ke dalam kamar agar bisa membersihkan wajahnya.

RAYHAN 2 || Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang